• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Matraman

Habib Umar Sebut Pendiri NU Letakkan Pondasi Kuat untuk Umat

Habib Umar Sebut Pendiri NU Letakkan Pondasi Kuat untuk Umat
Habib Umar bin Hafidz di Tebuireng Jombang. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Habib Umar bin Hafidz di Tebuireng Jombang. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Jombang, NU Online Jatim

Rihlah dakwah Habib Umar bin Hafidz, ulama asal Tarim, Yaman dalam acara Multaqo Ulama bertempat di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Beliau menjelaskan bahwa Pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari meletakkan pondasi yang kuat kepada umat.

 

Lantaran pendiri jam'iyyah terbesar ini memiliki hubungan keilmuan dengan Rasulullah SAW. Menurut Habib Umar, makna-makna pembaharuan agama dan juga bagaimana membawa kemaslahatan bagi masyarakat dan dunia tercetus seperti keberhasilan mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).

 

"Keberhasilan beliau mendirikan NU dengan pondasi-pondasi yang lurus dan kuat yang merupakan natijah atau buah dari pemahaman mendalam terhadap penyampaian dari Allah dan Rasul-Nya," ungkap Habib Umar yang diterjemahkan oleh Habib Jindan bin Novel, Selasa (22/08/2023).

 

Ulama internasional ini melanjutkan, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari sempurna dalam peneladanan dan metode seperti apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Termasuk sebagai bentuk taqdim pengagungan terhadap Allah yang menurunkan wahyu serta menciptakan segala sesuatu.

 

Pendakwah kharismatik ini menuturkan bahwasanya pendiri Pondok Pesantren Tebuireng telah memahami mendalam betul teks wahyu-wahyu Allah. Alhasil, KH Hasyim Asy'ari mendapatkan pemahaman yang mendalam bersumber dari ayahnya dan leluhurnya dari para guru-guru. 

 

"Ini sebuah nilai sebuah contoh yang baik daripada anak model ulama yang merupakan wujud pembaharuan terhadap agama," paparnya.

 

Habib Umar menegaskan dalam makna pembaharuan di dalam agama, bukanlah perubahan atau mencari hal-hal yang baru yang merusak daripada pondasi-pondasi nilai dari agama itu sendiri.

 

Melainkan makna pembaharuan di dalam agama yang dibawa adalah memperbaharui dari pada nilai-nilai. Lalu dalam pemahaman agama tersebut, menghilangkan segala sesuatu yang baru yang bertentangan dari agama.

 

"Karena agama Islam disucikan dari hal-hal yang dapat merusaknya yang mengkontaminasinya," terangnya.

 

Dalam majelis yang diikuti ribuan muhibbin ini beliau menambahkan, tidak mungkin bisa membawa perbaikan bagi masyarakat di dalam diri kecuali dengan adanya nur. Cahaya yang dibawa dari ajaran yang benar, sesungguhnya sebagaimana yang bersumber dari para Ahli Haq (sesuatu kebenaran yang murni).

 

Maka, beliau mengungkapkan seseorang akan menemukan makna-makna yang baik yang menyebar di tengah masyarakat melalui cahaya kebenaran. Hal itu yang dilakukan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'arii di dalam lingkungannya. 

 

"Tidaklah berdiri di sebuah aturan yang baik sebuah perjalanan ataupun sebuah kebaikan ditengah-tengah masyarakat melainkan pasti bersumber dari para ahli hak yang murni dan tulus dalam penyampaian indah dan santun," tandasnya.


Matraman Terbaru