Hadapi Musim Hujan, NU Rescue Nganjuk Fokus Tingkatkan Kesiagaan Bencana
Jumat, 15 November 2024 | 09:00 WIB

NU Rescue Nganjuk usai Apel Gelar Pasukan dan Perlengkapan Kesiapsiagaan Bencana 2024 di GOR Bung Karno, Nganjuk, Kamis (14/11/2024) sore. (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)
Haafidh Nur Siddiq Yusuf
Kontributor
Nganjuk, NU Online Jatim
NU Rescue Nganjuk menghadiri Apel Gelar Pasukan dan Perlengkapan Kesiapsiagaan Bencana 2024. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk dan BPBD di GOR Bung Karno, Nganjuk, Kamis (14/11/2024) sore.
Apel ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi bencana alam di Kabupaten Nganjuk, terutama dalam menghadapi ancaman bencana yang disebabkan oleh curah hujan tinggi.
"Kegiatan ini juga untuk peringatan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Ketua Banser Tanggap Bencana (Bagana) Nganjuk, Tubagus Abi, saat dihubungi NU Online Jatim, Jumat (15/11/2024).
Tubagus menjelaskan, kawasan rawan di Kabupaten Nganjuk yang perlu diwaspadai terutama adalah dataran tinggi yang mencakup Kecamatan Sawahan, Ngetos, dan Berbek. Mengingat beberapa tahun lalu daerah tersebut menjadi pusat bencana tanah longsor dan banjir yang bahkan meluas ke kecamatan-kecamatan di sekitarnya.
“Daerah-daerah dataran rendah juga perlu waspada terhadap potensi banjir, terutama area yang dekat dengan bantaran sungai dan hamparan sawah yang luas,” ucapnya.
Menurut Tubagus, saat hujan lebat, air di daerah dataran yang luas cenderung tergenang karena tidak memiliki titik terendah untuk mengalir, meskipun biasanya dalam satu atau dua hari air akan meresap kembali.
“Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan, karena genangan air dapat mengakibatkan kerusakan pada harta benda warga,” ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa saat ini NU Rescue Nganjuk sedang mempersiapkan peningkatan kapasitas personil dan sumber daya lainnya. Langkah ini diambil untuk meminimalisir risiko dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Inilah bentuk kesiagaan kami dalam menghadapi bencana. Bencana bisa terjadi kapan saja dan tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, seluruh peralatan dan SDM harus selalu siap,” tegasnya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut, NU Rescue Nganjuk diwakili oleh berbagai unsur yaitu dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) 13 orang, NU Care-LAZISNU 2 orang, Bagana 8 orang, dan Banser Maritim (Baritim) 1 orang.
Terpopuler
1
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
2
Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram, Ini Doa dan Maknanya
3
Khutbah Jumat: 2 Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharram
4
Memasuki Bulan Muharram, Ini 12 Amalan yang Hendaknya Dilaksanakan
5
Dalil dan Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
6
Khutbah Jumat: Menjadikan Muharram Pemacu Ibadah dan Laku Baik
Terkini
Lihat Semua