• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Matraman

Katib Aam PBNU: Santri Harus Optimis, Berilmu dan Bertakwa

Katib Aam PBNU: Santri Harus Optimis, Berilmu dan Bertakwa
Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori. (Foto: NOJ/ ISt)
Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori. (Foto: NOJ/ ISt)

Pacitan, NU Online Jatim

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Said Asrori mengatakan, kunci thalabul ilmi (mencari ilmu) bagi umat Islam adalah istiqamah. Selain itu juga harus mengerahkan seluruh kekuatan, tenaga, pikiran, dan waktu. Menurutnya, Santri saat ini harus yakin untuk menjadi santri.


“Memasuki tahun 2023 dan seterusnya harus yakin dan optimis untuk menjadi santri. Sebab kita melihat bahwa hiruk pikuk dunia ini semakin hari semakin butuh banyak santri. Tapi ini pun tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia,” ujarnya dalam kanal Youtube cahpondok TV diunggah Senin (20/02/2023).


Lebih lanjut, dirinya menyampaikan, santri tidak perlu khawatir, karena santri sudah pasti dibekali ilmu akidah, ilmu syariah, ilmu adab, dan ilmu yang lain. Apalagi sekarang NU sudah memasuki usia 100 tahun dan semakin terlihat berkah dan manfaatnya.


“Salah satu jamiyah terbesar di dunia yang menjadi wadahnya para santri, ikut para kiai, wadahnya alumni pesantren, kita bisa melihat semakin hari semakin terlihat berkah dan manfaatnya, serta semakin berkembang. Lha, ini santri tidak usah khawatir,” imbuhnya.


Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonogiri, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah tersebut menjelaskan bahwa orang hidup harus mempunyai ilmu yang kemudian diamalkan untuk berupaya menjadi orang yang baik dan bermanfaat. Dirinya mengutip perintah Imam Syafi'i yang berbunyi; ‘Kita ini hidup dan dianggap hidup, hidup yang sesungguhnya itu kalau mempunyai ilmu dan takwa’.


“Bisa berdakwah harus pakai ilmu. Apalagi kita hidup di zaman yang penuh dengan persaingan, zaman kemajuan ilmu dan teknologinya ini tidak bisa terbendung. Dua komponen ini tidak boleh hilang dari kita, terutama para santri. Ilmu dan takwa ini,” jelasnya.


Disampaikanya, sebab jika ilmu dan takwa tidak diterapkan maka kehidupan akan terasa mati. Orang hidup yang tidak berilmu dan tidak bertakwa akan menjadikan perkara yang tidak ada manfaatnya.


“Itu perkara yang akan berurusan dengan masalah-masalah yang menjadikan hidup ini tidak damai, tidak tentram, tidak senang, susah. Santri harus optimis, sekarang semua butuh santri,” tandasnya.


Matraman Terbaru