• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Lestarikan Warisan Leluhur, Lesbumi Ponorogo Gelar Wayang di Kantor PCNU

Lestarikan Warisan Leluhur, Lesbumi Ponorogo Gelar Wayang di Kantor PCNU
Pagelaran wayang yang diadakan PC Lesbumi NU Ponorogo di kantor PCNU setempat, Sabtu (28/11/2020). (Foto: NOJ/ Joni)
Pagelaran wayang yang diadakan PC Lesbumi NU Ponorogo di kantor PCNU setempat, Sabtu (28/11/2020). (Foto: NOJ/ Joni)

Ponorogo, NU Online Jatim

Dalam rangka melestarikan budaya kesenian wayang, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Kabupaten Ponorogo terus berkiprah. Kali ini mengadakan pagelaran wayang dengan lakon Bagong Magang Lurah di Kantor PCNU Ponorogo, Sabtu (29/11/2020).

 

Selain itu, dalam kesempatan ini Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Cabang Ponorogo juga menyerahkan 2 beasiswa kepada dua putra dan putri nahdiyin. Dalam pagelaran ini menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes). Para anggota Lesbumi NU dan undangan yang hadir nampak seru menikmati wayang yang dimainkan ki dalang

 

Ahmad Sauji, Ketua Lesbumi NU Ponorogo mengatakan, pihaknya sengaja menggelar wayang ini bertujuan untuk terus melestarikan budaya luhur adi luhung peninggalan nenek moyang Indonesia. Namun tetap dalam koridor Islam Ahlussunah wal Jama'ah An-Nahdliyah.

 

"Tadi menceritakan Bagong Magang Lurah. Dimana Bagong hanya magang saja, karena masih kangen Pondok Pesantren," katanya.

 

Pria yang akrab disapa Gus Jenggo ini mengungkapkan ide wayang HOR yang ditampilkan di PCNU masih merupakan wayang arus bawah. Tidak menggunakan lightning yang lengkap. "Kita tidak menceritakan istana sentris, tapi kita menceritakan arus bawah," terangnya.

 

Gus Jenggo menjelaskan, wayang HOR memiliki arti Hangudi Obahing Roso (HOR) atau bermain dengan bayang-bayang. Namun kali ini wayang arus bawah dimainkan tanpa lighting. "Kemudian kita bawakan lakon Bagong Magang Lurah, hanya Magang saja," paparnya.

 

Sementara itu, Ki Dalang Aryo Sindu Darma (S Agusdian) berharap dengan adanya pagelaran ini bisa menjaga kelestarian budaya wayang meski sedang saat Pandemi Covid-19. "Kita tetep maju," tegasnya.

 

Hal senada diungkap dalang tamu, Ki Danang dari Madiun yang menyampaikan pentingnya melestarikan budaya seni wayang di masa-masa sulit akibat pandemi. "Semoga tetap lestari dan kalau bisa menjadi agenda rutinan," ujarnya.

 

Sebelum pagelaran wayang, LP Ma'arif Ponorogo secara simbolis menyerahkan 2 beasiswa dari LP Ma'arif Pengurus Wilayah PW Jawa Timur hasil kerja sama dengan Baznas dan NU CARE-LAZISNU Jatim kepada dua pelajar.

 

"Jadi kami mendapat instruksi untuk penyerahan beasiswa dilakukan pada event NU. Kebetulan Lesbumi NU Ponorogo mengadakan acara," tutur Assaduddin Luqman, Ketua PC LP Ma'arif Ponorogo.

 

 

Selain menyerahkan beasiswa, Luqman menambahkan kedepanya agar Lesbumi NU bisa bersinergi dengan LP Ma'arif untuk bisa menjaga kelestarian wayang melalui LP Ma'arif.

 

"Kalau memungkinkan kita bisa mengembangkan seni dan budaya di sekolah-sekolah Ma'arif," pungkasnya.

 

Penulis: Joni

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru