• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Matraman

HAJI

Modal Berjualan Kantong Plastik, Nenek di Jombang Akhirnya Naik Haji

Modal Berjualan Kantong Plastik, Nenek di Jombang Akhirnya Naik Haji
Calon Jamaah Haji (CJH) warga Desa Jatirejo Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang bernama Gemi (93). (Foto: NOJ/
Calon Jamaah Haji (CJH) warga Desa Jatirejo Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang bernama Gemi (93). (Foto: NOJ/

Jombang, NU Online Jatim

Salah satu Calon Jamaah Haji (CJH) warga Desa Jatirejo Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang bernama Gemi (93) berangkat ke tanah suci tahun ini. Nenek lanjut usia ini akan berangkat melalui kloter 79 berangkat tanggal 20 Juni 2023 dari Pendopo kabupaten Jombang menuju asrama haji Surabaya.


Ditemui saat di kediamannya, nenek ini memiliki nama lengkap Gemi Koti'ah itu mengaku bisa berangkat haji tahun ini setelah menyisihkan sebagian uang yang ia dapat dari menjual kantong plastik di Pasar Cukir.


Di tahun 2014, ia mengaku sering mendapat uang dari ke 5 anak kandungnya. Setelah menerima uang, sebagian uang dipakai modal berjualan kantong plastik di pasar.


"Uang yang dikasih saya buat modal beli kantong plastik, terus saya jual lagi di pasar. Dari pada di rumah tidak ada kerjaan. Lalu uang hasil berjualan kantong plastik setiap hari saya ambil Rp10 ribu," katanya yang dilansir dari malang.viva.co.id, Senin (12/06/2023).


Dalam berjualan, ia tidak merinci secara detail soal untung ruginya. Ia hanya fokus menyisihkan uang Rp10 ribu untuk keperluan ibadah haji.


Setelah hampir 6 tahun menabung untuk ibadah haji. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Pada tahun 2020, tabungan haji milik nenek Gemi telah lunas. Namun, sayang ia terpaksa gagal haji karena Covid-19 yang melanda.


"Tahun 2020 lunas, terus corona akhirnya ditunda tidak berangkat. Alhamdulillah tahun 2023 ini bisa berangkat namun sendirian karena suami sudah meninggal," ungkapnya.


Nenek Gemi saat ini merasa senang sekali lantaran bisa berangkat ke tanah suci tahun ini. Untuk menjaga kondisi fisiknya yang mulai rapuh. Ia mengaku sering olah raga pagi jalan kaki keliling kampung untuk menjaga kesehatannya.


Matraman Terbaru