Jombang, NU Online Jatim
Dari pantauan di lapangan, kondisi banjir di kawasan Bandar Kedungmulyo, Jombang bukannya tambah surut. Kiriman air terus datang, ditambah dengan curah hujan yang masih tinggi, sehingga kondisi semakin memprihatinkan.
Hal tersebut memantik semangat Nahdliyin di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Lengkong, Nganjuk untuk turut mengirimkan bantuan.
Bantuan tersebut dikirim ke posko Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Nganjuk, yang berada di Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Senin (08/02/2021).
Mereka membawa bantuan berupa sembako, selimut, serta kebutuhan untuk pengungsi lainnya. “Semoga bencana banjir ini segera surut dan yang kami berikan bisa meringankan beban korban banjir,” kata Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Lengkong, Mohammad Ismail.
Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo disebabkan beberapa titik tanggul jebol. Di antaranya, tanggul Sungai Avur di Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo jebol di dua titik. Yakni di Dusun Plosorejo dengan lebar kurang lebih 20 meter. Tanggul tersebut jebol pada Kamis (04/02/2021) sekitar jam tiga dini hari.
Kemudian di Dusun Kedunggabus. Tanggul yang jebol di dusun tersebut sepanjang 10 meter. Sementara di Desa Gondangmanis tanggul jebol seluas 20 meter. Tepatnya di Dusun Prayungan. Lagi-lagi, air tersebut masuk area persawahan.
Termasuk di Desa Brangkal, tanggul Sungai Avur jebol di dua titik. Masing-masing sepanjang 10 dan 7 meter. Jebolnya tanggul ini sekitar pukul setengah enam pagi.
Pada Sabtu (06/02/2021), banjir di Dusun Manisrenggo, Gondangmanis mulai surut. Namun muncul lagi banjir baru di dua desa lainnya. Yakni Desa Pucangsimo dan Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo.
Banjir di Bandar Kedungmulyo ini cukup parah. Ketinggian air mencapai 2 meter. Ribuan warga meninggalkan rumah untuk mengungsi. Bahkan sejumlah warga rela berada di bantaran kali dengan mendirikan tenda seadanya agar tidak terendam banjir.
