• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

PORSENI NU

4 Santri Jawa Timur Sabet Medali dalam Cabang MQK dan Alfiyah Porseni NU

4 Santri Jawa Timur Sabet Medali dalam Cabang MQK dan Alfiyah Porseni NU
Para pemenang MQK dan Alfiyah dalam Porseni NU 2023. (Foto: NOJ/MC)
Para pemenang MQK dan Alfiyah dalam Porseni NU 2023. (Foto: NOJ/MC)

Surakarta, NU Online Jatim
4 santri asal Kontingen PWNU Jawa Timur berhasil menyabet juara dalam Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) 2023 cabang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) dan Hifdzil Alfiyah. Pada penutupan yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, Surakarta, Jawa Tengah (20/01/2023) diumumkan peraih juara MQK dan Hifdzil Alfiyah, sekaligus penyerahan medali.

 

Kontingen PWNU Jawa Timur memborong sejumlah medali dengan raihan 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu di cabang perlombaan MQK dan Hifdzil Alfiyah pada masing-masing kategori.


Keberhasilan Tim PWNU Jawa Timur yang mendominasi dalam dua cabang itu berangkat dari tradisi pesantren yang sangat melekat dengan kental.


Seperti yang disampaikan oleh Ulil Abshar santri Pondok Pesantren Al Falah Ploso yang meraih medali perunggu dalam cabang Alfiyah menyebut, di pesantrennya memang diwajibkan pembelajaran Alfiyah bahkan sejak kelas 3 Tsanawiyah.


“Kalau di Al Falah Ploso, Alfiyah sendiri dijadikan pembelajaran wajib sejak kelas 3 Tsanawiyah . Alfiyah ini penting karena merupakan tingkatan paling tinggi dalam ilmu nahwu sehingga saya berharap para santri di manapun bisa mendalami ilmu alat ini untuk memudahkan kita membaca kitab,” kata pemuda asal Sampang Madura itu.


Sementara Nasheh Ulwan yang mendapat medali perak dalam cabang MQK menyebut, persiapan dan pendamping oleh pesantren maupun PWNU Jawa Timur sangat baik. Ia juga berterima kasih kepada gurunya KH Anwar Mansur dan KH Abdullah Kafabih Mahrus dalam bimbingan di Lirboyo.

 

“Alhamdulilah, kalau pendampingan dari pengurus pondok, kami dibina selama seminggu dan selama di Solo ini. Dan PWNU Jawa Timur diberikan fasilitas dan layanan sangat baik Alhamdulillah,” ungkapnya.

 

“Kami berterima kasih atas bimbingan para Masyayikh Lirboyo, utamanya Abah KH Anwar Mansur dan Romo Kiai Abdullah Kafabih Mahrus,” lanjutnya.


Sama halnya dengan Robiatus Sholehah yang turut menyumbangkan medali Perunggu dalam Cabang Alfiyah Putri. Santriwati asal Pondok Pesantren Karangdurin Sampang ini merasa tidak percaya bisa meraih terbaik tiga tingkat Nasional. Sehingga menurutnya ini semua tidak akan pernah terjadi tanpa barokah dan bimbingan guru-guru di pesantren dan doa kedua orangtuanya.

 

“Saya sebenarnya kaget, bahkan tidak percaya bisa membawa nama harum PWNU Jawa Timur serta pondok saya di tingkat Nasional. Saya sadar, apa yang diraih ini bukan karena saya, melainkan berkat guru-guru di pesantren, berkat doa restu orangtua yang berpesan niatkan untuk mencari ilmu dan barokah, bukan untuk pertandingan semata,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.


Metropolis Terbaru