Surabaya, NU Online Jatim
Terdapat 11 ulama sepuh NU yang dipercaya sebagai Majelis Tahkim dalam susunan panitia Muktamar Ke-34 NU. Majelis Tahkim ini memiliki fungsi yang berbeda dengan Penanggung Jawab, Penasihat, Steering Committee (SC), Organizing Committee (OC), dan bidang-bidang, serta komisi panitia Muktamar Ke-34 NU.
Adapun Majelis Tahkim merupakan dewan etik yang terdiri dari para ulama sepuh untuk menjaga pelaksanaan Muktamar dengan menjunjung tinggi aturan-aturan dan akhlakul karimah.
Keberadaan Majelis Tahkim ini penting untuk penyelenggaraan muktamar didasari NU bukanlah organisasi biasa, tetapi organisasinya para ulama. Karena itu, NU menjadi tempat pembelajaran semua pihak, baik di internal NU maupun masyarakat umum.
Majelis Tahkim ini diketuai oleh KH Ma’ruf Amin dengan sepuluh anggotanya yakni Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Manshur, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Nusa Tenggara Barat TGH Turmudzi Badaruddin, Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois.
Ada pula Mustasyar PBNU Habib Lutfi bin Yahya, Rais Syuriyah PBNU KH Nurul Huda Jazuli, Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyathi, Pengasuh Pesantren Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor, Rais Syuriyah PBNU KH Ali Akbar Marbun, dan Mustasyar PBNU Prof KH Khotibul Umam.
KH Ma’ruf Amin menyatakan kesiapannya hadir pada Muktamar yang akan dilaksanakan di Lampung mendatang. Hal itu disampaikan Kiai Ma’ruf saat silaturahim Panitia Muktamar Ke-34 NU dengan Ketua Majelis Tahkim Muktamar Ke-34 NU di kediaman Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (12/11/2021).
Selama pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU, Kiai Ma’ruf akan hadir sejak pembukaan sampai penutupan. Hal itu dalam rangka memantau, menunggui, dan menjaga pelaksanaan muktamar.
Baca juga: Pembangunan Aula Muktamar Ke-34 NU Dikebut
Kiai Ma'ruf sebagai Ketua Majelis Tahkim akan mengundang seluruh anggota majelis tersebut dalam waktu dekat. Hal itu guna memusyawarahkan kode etik bagi semuanya dalam pelaksanaan muktamar nanti.
