Bangkalan, NU Online Jatim
Jerman menjadi salah satu negara yang tingkat pembelajaran Sains dan Teknologi (Saintek) cukup tinggi. Sehingga tidak heran, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman dalam implementasinya sudah banyak hal yang dilakukan menggunakan pendekatan saintek.
Pada skala kecil PCINU Jerman sudah mendigitalisasi data dan laporan dari setiap pengurus. Hal ini disampaikan Muhammad Rodlin Billah, Ketua PCINU Jerman saat webinar dalam rangka menyambut Muktamar ke-34 NU yang diadakan Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Jawa Timur, Jumat (12/11).
"Surat menyurat kami sudah serba digital, tanda tangan juga di sini dibuat digital, bahkan surat ini dalam waktu 10 menit sudah diterima. Contoh lainnya, pada Konfercab kemarin kita mengadakan dua sesi, satu sesi kita buat 100 persen digital melalui zoom," kata Gus Rodlin.
Pada skala menengah, lanjutnya, pihaknya menginplementasikan kemampuan analitik melalui Demografi Pengguna Situs dan Demografi Akses shortlink. Dari sini bisa lebih mudah mengevaluasi ketika melakukan promosi sesuatu, daerah mana yang belum dijangkau dengan penuh. Misal dalam mempromosikan suatu event.
"Kita bisa melihat dari pengunjung situs dan shortlink yang diklik seberapa banyak dan dari mana saja pengunjung tersebut, kita bisa mengevaluasi daerah yang belum banyak dijangkau, dengan melihat banyaknya pengunjung situs," lanjutnya.
Gus Rodlin juga menjelaskan implementasi Saintek di kepengurusan PCINU Jerman dalam skala luas.
Skala luas yang dimaksud adalah pengarusutamaan Saintek, dimana Gus Rodlin mengupayakan penyeragaman penggunaan sains dan teknologi menjadi arus utama dalam melakukan pembaharuan di berbagai daerah termasuk Indonesia.
