• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Bocah SD Ini Juara 1 MHQ Sidoarjo 2020, Ternyata Biasa Masuk TV

Bocah SD Ini Juara 1 MHQ Sidoarjo 2020, Ternyata Biasa Masuk TV
Lana Asyraf El-Basyar saat menerima penghargaan sebagai juara I MHQ 5 juz dan Tilawah tingkat Kabupaten Sidoarjo 2020. (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).
Lana Asyraf El-Basyar saat menerima penghargaan sebagai juara I MHQ 5 juz dan Tilawah tingkat Kabupaten Sidoarjo 2020. (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Lana Asyraf El-Basyar atau akrab disapa Lana. Bocah berusia 12 tahun ini adalah seorang Hafiz Al- Qur’an 13 Juz. Ia setidaknya sudah layak menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak lainnya sebagai pecinta Al-Qur’an.

 

Lana saat ini tinggal bersama kedua orang tuanya di Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Ayah Lana, Ahmad Farih, menceritakan kepada NU Online Jatim tentang segudang prestasi yang telah diraih anaknya dari puluhan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan lomba lain yang telah diikutinya selama ini.

 

Diceritakannya, anak laki-lakinya itu sekarang masih duduk di bangku kelas enam di Sekolah Dasar Tahfiz Qur’an (SDTQ) Nafi’iyah, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, yang diasuh oleh Gus Busyro Munim.

 

Sejak kelas empat SD, Lana sudah mengikuti lomba Musabaqah Hafiz Qur’an (MHQ) juz 30 tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh Polres Sidoarjo. Kala itu ia berhasil menyabet juara I (2018). Pada tahun yang sama ia juga sempat menggondol juara II MTQ ke-28 Tilawah 1 juz.

 

Kemudian menginjak kelas lima SD, Lana sukses menjadi juara I MHQ juz 30 tingkat Kabupaten di Qur’anic. Berikutnya ia juga mengikuti MHQ juz 30 se-Jawa dan Bali di Pesantren Dakwatul Hikmah Mojokerto dan meraih juara V (2019).

 

Pada tahun 2020, Lana terus meningkatkan kemampuannya dengan menjajaki MHQ juz 30 yang digelar salah satu stasiun televise swasta Jawa Timur. Beruntung, ia mendapat juara II. Terakhir, awal November kemarin ia meraih juara I MHQ 5 juz dan Tilawah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo. Lana juga beberapa kali tampil dalam acara pengajian yang di salah satu stasiun televise swasta.

 

Sang ayah melanjutkan ceritanya, Lana yang bercita-cita ingin memiliki pesantren ini, waktu kecilnya sering sakit-sakitan. Lana termasuk cucu kesayangan kakeknya, almarhum KH Abd Qodir, yang seorang ahli Al-Qur’an.

 

“Bahkan saat di rumah sakit sebelum meninggal, beliau berazam mengkhatamkan seribu kali. Masih kurang 1 kali. Karena sakit yang dialaminya, mengakibatkan matanya tidak bisa melihat dengan jelas. Mbahnya berwasiat ingin dilanjutkan oleh cucunya, Lana,” kata Farih, sapaan akrabnya, Kamis (19/11/2020).

 

Dijelaskannya, dirinya dan keluarga berusaha istiqamah membaca Al-Qur'an setiap hari. Sebagai orang tua, dirinya terus memberikan bimbingan dan motivasi kepada kedua anaknya. “Kalau ditanya soal target, sudah saya tanamkan pada kedua anak saya, targetnya adalah istiqamah murojaah sampai mati. Kapan istirahatnya? istirahatnya di surganya Allah,” jelas alumni Pesantren Modern Al-Barokah, Nganjuk, yang diasuh oleh KH Rosyidin Ali Said tersebut.

 

Lebih jauh, Farih mengungkapkan, tidak ada kesuksesan tanpa melakukan ikhtiar. Kegemaran Lana akan tilawah dan hifdzul Al-Qur’an membuatnya sangat antusias untuk mengikuti pembinaan-pembinaan di tingkat Taman Pendidikan Qur’an (TPQ).

 

“Lana juga suka menirukan variasi-variasi baru yang didapatkan dari qori-qori nasional maupun internasional. Ia selalu berusaha istiqamah memurojaah hafalannya bakda Shalat Subuh dan Maghrib,” ungkap pria yang sehari-harinya punya usaha toko kecil di rumahnya itu.

 

Menurut pandangannya, keberhasilan yang dicapai Lana saat ini karena dukungan dari semua pihak yang telah membentuk, membimbing, dan mendoakannya. Kendati demikian, Lana tidak boleh cepat merasa puas dengan yang telah diraihnya. Karena sangat disayangkan, apabila niatan belajar Al-Qur’an hanya ditujukan untuk kompetisi semata.

 

“Mengharap syafaat dan ridha Allah yang selalu kami tanamkan, tidak ada ruginya membaca Al-Qur’an dan murojaah, juga tidak ada ruginya menghafalkan apalagi mengamalkan Al-Qur’an. Karena setiap bacaan bahkan huruf adalah kebaikan,” ujarnya.

 

Dirinya mengajak kepada para orang tua, di era digital ini yang seharusnya diviralkan adalah video atau konten anak-anak saleh yang sedang mengaji untuk dijadikan contoh. Bukan anak-anak yang suka goyang Tik Tok.

 

"Pada zaman sekarang ini, yang seharusnya diviralkan adalah anak-anak saleh yang sedang mengaji, diba, tahlil untuk dijadikan dicontoh, bukan anak-anak yang suka goyang Tik Tok," pungkasnya.

 

Sementara itu, pendiri sekaligus pengasuh SDTQ Nafi’iyah dan Pesantren Tahfiz Al-Qur’an An-Nafi’iyah, Tulangan, Gus Busyiro Munim, saat dihubungi secara terpisah, mengaku bangga atas kesuksesan yang telah diraih oleh Lana, seorang anak didiknya.

 

“Alhamdulillah, ananda Lana juga sudah pernah mendapatkan juara III dalam kategori 1 juz Tilawah 2 tahun yang lalu. Untuk tahun 2020 ini ananda ingin meningkatkan hafalannya dengan mengikuti level diatasnya yaitu kategori 5 juz Tilawah,” tegasnya.

 

Gus Busyro menuturkan, metode pembelajaran di pesantren dan lembaga pendidikan formal yang diasuhnya, hampir sama dengan yang diterapkan di Pesantren Madrasul Qur’an (MQ) Tebuireng, Jombang.

 

 

 
 
 
Selain itu, Pesantren An-Nafi’iyah  beberapa bulan lalu telah mendapatkan penghargaan sebagai pesantren tangguh. Serta menjadi pesantren percontohan dan pesantren sehat yang menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

 

“Selain ananda Lana, ada beberapa santri kami berprestasi di bidang lain. Seperti olahraga senam indah, renang dan Kaligrafi,” tutur pengurus Pimpinan Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sidoarjo tersebut.

 

Editor; Romza


Editor:

Metropolis Terbaru