• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Cerita Berliku Pardi, Ketua Ranting NU hingga Jadi Kepala Kemenag

Cerita Berliku Pardi, Ketua Ranting NU hingga Jadi Kepala Kemenag
Bahri Supardi, Ketua Ranting NU Pabean, Sedati, Sidoarjo, yang baru dilantik menjadi Kepala Kemenag Surabaya. (Foto: NOJ/Sutrisno Akbar)
Bahri Supardi, Ketua Ranting NU Pabean, Sedati, Sidoarjo, yang baru dilantik menjadi Kepala Kemenag Surabaya. (Foto: NOJ/Sutrisno Akbar)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Nasib seseorang tidak ada yang bisa memprediksi. Bahri Supardi salah satu yang mengalami itu. Pria yang akrab disapa Pardi itu baru saja dilantik menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya. Padahal, sejak muda tak pernah dia akan menjadi apa kelak, termasuk kepala sebuah institusi. Maklum, sejak muda hidupnya dilalui agak nekat.

 

Pardi lahir di Tuban, 28 Juli 1969 silam. "Saya ini anak terakhir dari lima bersaudara. Supaya bisa kuliah, modalnya adalah nekat.  Orang tua pun tahunya saya ini mondok. Akhirnya mereka kaget ketika saya akan wisuda baru paham kalau sedang kuliah," kata Pardi ditemui NU Online Jatim di rumahnya di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, pada Selasa (01/02/2022).

 

Dia nekat karena tumbuh di lingkungan keluarga yang secara ekonomi menengah ke bawah. Karena itu, tak ada bayangan dalam diri Pardi muda untuk menjadi seorang pejabat. Cita-citanya sederhana, hanya ingin menjadi guru. “Mengamalkan apa yang saya miliki, agar ilmu ini benar-benar bermanfaat,” ujarnya.   

 

Lulus kuliah, apa yang diharapkan Pardi pun tercapai. Dia menjadi guru lalu kepala sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Khoirul Huda di Sedati. Sejak tahun 1900-an, dia juga aktif di NU dan diamanahi sebagai Ketua LP Ma’arif NU Sedati. Saat ini dia menjadi Ketua Ranting NU Pabean.

 

Pardi kemudian mencoba peruntungan ikut seleksi CPNS dan lolos. Tugas pertamanya pada tahun 2000 iala mengajar PAI di SDN Puspo dan Tosari, Pasuruan. Tiga tahun kemudian, dia dimutasi menjadi guru di MI Negeri Bulusari, Gempol, Kabupaten Pasuruan, dan menjadi kepala di madrasah tersebut pada 2007-2012.

 

Sepulang dari melaksanakan ibadah haji, suami dari Indah Novita itu kemudian dilantik menjadi Kepala MTsN Prigen, Pasuruan. Dia bertugas di sana selama dua tahun. Karirnya di bidang pendidikan terus naik. Dia kemudian diangkat menjadi Kepala MTsN Bangil pada tahun 2015.

 

Empat tahun kemudian, Pardi diangkat menjadi Kepala Seksi Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah pada Kanwil Kemenag Jawa Timur. Karirnya terus melesat lalu diangkat menjadi Kepala Kemenag Sampang pada 2019-2022. Lepas itu baru dia dilantik menjadi Kepala Kemenag Surabaya.

 

Selain rajin dan tekun, Pardi bercerita bahwa apa yang diraihnya sekarang di antaranya atas berkah keistiqamahannya mengaji Al-Qur’an setiap selesai melaksanakan ibadah shalat wajib. Rutinitas itu dilakukan Pardi di rumah maupun di kantor. “Minimal satu bulan sekali harus khatam, jika memungkinkan kadang setiap minggu harus khatam," ucapnya.


Metropolis Terbaru