• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Metropolis

Cerita Elza, Mahasiswi Unusida Kenalkan Budaya 5S saat PLP di Thailand

Cerita Elza, Mahasiswi Unusida Kenalkan Budaya 5S saat PLP di Thailand
Mahasiswi Unusida, Elza Fiilmilla Sutejo (baju pink) saat PLP dan KKN Internasional di Todeng, Sung-Ai Padi, Narathiwat, Thailand. (Foto: NOJ/ Maschan Yusuf)
Mahasiswi Unusida, Elza Fiilmilla Sutejo (baju pink) saat PLP dan KKN Internasional di Todeng, Sung-Ai Padi, Narathiwat, Thailand. (Foto: NOJ/ Maschan Yusuf)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Elza Fiilmilla Sutejo, mengenalkan budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun (5S) Internasional di Ban Ai Batu School, Todeng, Sung-Ai Padi, Narathiwat, Thailand.

 

Elza menjelaskan, masyarakat di Kecamatan Todeng belum mengenal atau menerapkan sepenuhnya budaya 5S, baik di sekolah maupun di instansi tertentu. Oleh karena itu, ia berinisiatif mengenalkan budaya 5S di sekolah tempatnya mengikuti program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Negeri Gajah Putih.

 

“Alhamdulillah, adaptasi pertama kali lancar dengan lingkungan sekolah, kemudian langsung diajak rapat pertama kali dan diberikan kesempatan menyampaikan gagasan. Saya pun mengenalkan budaya 5S yang sudah diterapkan di sekolah maupun instansi di Indonesia untuk juga dapat diterapkan di sekolah ini. Dan mendapat sambutan sangat baik dari guru-guru di sana,” katanya kepada NU Online Jatim, Rabu (13/03/2024).

 

Secara bahasa dan budaya di Thailand, Elza mengaku tidak kesulitan dalam beradaptasi. Sebab, bahasa yang digunakan sehari-hari merupakan bahasa Melayu Pattani yang mempunyai kemiripan dengan bahasa Indonesia karena masih satu rumpun serta masyarakat sekitar yang juga mayoritas beragama Islam.

 

Elza mencontohkan kebiasaannya dalam menerapkan budaya 5S, seperti senyum ketika berpapasan, permisi dan menunduk ketika bertemu dengan yang lebih tua, menyapa ketika di jalan, menyambut siswa-siswi ketika datang, hingga sopan santun ketika mengajar di kelas.

 

“Budaya 5S di sekolah dapat menguatkan karakter dan menjadikan semua warga sekolah untuk memiliki kepribadian yang baik. Selain itu, juga mengajarkan siswa untuk bersikap saling menghormati satu sama lain,” ucapnya.

 

Ia mengatakan, penerapan budaya 5S yang diinisiasi mendapat respons baik dari pihak sekolah. Menurutnya, kepala sekolah sangat menyambut baik dan menerapkannya di lingkungan sekolah dengan membuat poster besar di depan sekolah dan menyampaikan ke siswa-siswi saat apel pagi maupun di dalam kelas.

 

“Menurut kepala sekolah, itu budaya yang bagus dan sesuai dengan slogan sekolah yaitu bersapa dengan salam budayakan hidup secara islami,” ungkap mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) angkatan 2021 itu.

 

Elza menceritakan, bahwa kondisi lingkungan sekolah hampir sama dengan Indonesia. Seperti Sekolah Dasar (SD) pada umumnya, pembelajaran di dalamnya berisi pendidikan motorik yang dikemas dengan model belajar sambil bermain.

 

Oleh karena itu, Elza sebagai pengajar bahasa Inggris sangat mengutamakan kebutuhan siswa tanpa mengesampingkan bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari. Serta, penggunaan bahasa Thai sebagai bahasa nasional bagi masyarakat di Thailand.

 

Elza mengaku sangat senang dengan siswa-siswi di Thailand yang sangat semangat dan disiplin dalam belajar. Sebagai seorang guru asing, ia mendapatkan sambutan hangat hingga merasa sangat dekat dengan siswa-siswi. Kedekatan tersebut yang menjadi semangat dan memudahkannya dalam proses belajar mengajar.

 

“Siswa-siswi di Thailand sangat suka dengan orang Indo, karena melihat di sosial media atau TV. Tak jarang ia mengenalkan budaya Indonesia, seperti mengenalkan bahasa Jawa lewat lagu yang sudah dikenal melalui media sosial,” katanya.

 

Diketahui, Elza mengikuti program PLP dan KKN Internasional selama 1 bulan, dari 10 Januari 2024 sampai 5 Februari 2024. Ia satu kelompok dengan 2 mahasiswi dari STIS Nurul Qarnain Jember yang ditempatkan di sekolah tersebut.


Metropolis Terbaru