GP Ansor Sidoarjo Uji Coba Absensi Digital di Kaderisasi 3 Matra
Ahad, 6 Juli 2025 | 14:00 WIB

Pembukaan kaderisasi tiga matra oleh PC GP Ansor Sidoarjo di SMA Islam Krembung, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo, Choirul Mukminin menegaskan, kaderisasi sangat penting dalam sebuah organisasi, sehingga departemen kaderisasi memiliki jargon, kaderisasi atau mati. Mengutip pendapat dari Prof Muh Nuh, kaderisasi dalam organisasi hukumnya wajib.
“Prof Nuh itu mengumpamakan kaderisasi seperti darah yang mengalir di tubuh manusia. Ketika darah tidak mengalir, maka bisa dipastikan tubuh kita akan mati,” katanya saat memberi sambutan kaderisasi tiga matra yang dipusatkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Krembung, Sidoarjo, Jum’at (04/07/2025).
Maka sangat pas apabila departemen kaderisasi memiliki jargon kaderisasi atau mati. Ia menyebut, GP Ansor Sidoarjo mengusung tema besar yakni ‘Ansor Diginomic’, yang artinya digdaya digital dan ekonomic. Program kerja PC GP Ansor Sidoarjo akan mengarahkan pada kedigdayaan digital dan ekonomic.
“Insya Allah selama tiga hari ini, absen yang dilakukan peserta sudah tidak menggunakan tanda tangan kertas, namun sudah memakai digital,” terangnya.
Dengan demikian, absensi peserta akan jauh lebih akurat. Choi mengapresiasi kinerja departemen kaderisasi yang telah melakukan uji coba absensi digital di kaderisasi tiga matra. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian acara menuju inagurasi pada tanggal 20 Juli 2025 di Mall Pelayanan Publik Sidoarjo. Nantinya saat inagurasi akan dilakukan deklarasi Sidoarjo pedas.
“Apa itu Sidoarjo pedas? PC GP Ansor Sidoarjo akan menggerakkan seluruh kader untuk menanam cabai dengan konsep pertanian perkotaan atau urban farming,” jelasnya.
Lebih lanjut, saat inagurasi semua yang hadir akan diberi bibit cabai dan dalam proses penanamannya akan dikontrol oleh Satuan Tugas (Satgas) khusus yang telah dibentuk untuk program Sidoarjo pedas. Choi yakin bila ini sukses, Sidoarjo akan surplus cabai.
“Jika program ini berhasil, nantinya akan dikembangkan dengan tanaman yang lain seperti terong dan tomat. Deklarasi Sidoarjo pedas juga bisa diartikan peduli desa. Karena kader Ansor membaur dengan masyarakat untuk membangun desa,” pungkasnya.
Terpopuler
1
4 Rekomendasi MUI Jatim soal Penggunaan Sound Horeg
2
Fatwa MUI Jatim: Sound Horeg Haram Jika Timbulkan Gangguan dan Kemaksiatan
3
Workshop Nawaning Nusantara Dorong Gerakan Pesantren Anti Kekerasan Seksual
4
Fatayat NU Jatim Gelar Sosialisasi Tanggap Bencana, Perkuat Peran Perempuan dalam Kesiapsiagaan
5
Melalui DTD Garfa, Fatayat NU Jatim Cetak Kader Tanggap Darurat
6
Apel Satkorwil Garfa Jatim: Satukan Komando, Teguhkan Gerakan Hijau
Terkini
Lihat Semua