• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Kadernya Meninggal Diduga Dianiaya Gangster, GP Ansor Sidoarjo Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku

Kadernya Meninggal Diduga Dianiaya Gangster, GP Ansor Sidoarjo Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku
Ketua PC GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin memberikan arahan dalam apel pasukan usai acara doa bersama di rumah almarhum M Daudy Ardiansyah, Desa Wonoayu, Kecamatan Wonoayu, Selasa (23/05/2023) malam. (Foto: NOJ/Yuli Riyanto)
Ketua PC GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin memberikan arahan dalam apel pasukan usai acara doa bersama di rumah almarhum M Daudy Ardiansyah, Desa Wonoayu, Kecamatan Wonoayu, Selasa (23/05/2023) malam. (Foto: NOJ/Yuli Riyanto)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sidoarjo mendesak pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh gerombolan gangster dan menyebabkan kadernya bernama M Daudy Ardiansyah meninggal dunia.

 

Sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media, pemuda berusia 18 tahun itu ditemukan meninggal dengan sejumlah luka bekas sabetan senjata di lahan kosong Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Senin (22/05/2023) dini hari.

 

Ketua PC GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin mengungkapkan, pihaknya turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya almarhum M Daudy Ardiansyah yang merupakan anggota Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Wonoayu.

 

“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Polresta Sidoarjo dan beliaunya menyatakan siap untuk segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan ini. Kita mempercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk melakukan tugasnya secara profesional,” ungkapnya kepada NU Online Jatim usai acara doa bersama di rumah almarhum di Desa Wonoayu, Kecamatan Wonoayu, Selasa (23/05/2023) malam.

 

Lebih lanjut, dirinya mengimbau kepada seluruh kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Sidoarjo untuk selalu dalam satu komando serta senantiasa berkoordinasi dengan pimpinan yang ada di wilayahnya masing-masing agar tidak mudah termakan isu-isu hoaks dan provokatif.

 

“Kami berharap pihak kepolisian sesegera mungkin untuk menangkap dan mengungkap kasus terbunuhnya sahabat kami M Audy Ardiansyah. Kedua, kami harap aparat juga melakukan pencegahan terkait maraknya gangster yang ada di Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.

 

Rizza menegaskan, jangan sampai gangster ini bertabrakan dengan masyarakat. Minimal aparat penegak hukum harus melakukan aksi nyata untuk mengikis atau mempersempit gerakan gangster yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

 

“Kami percaya bahwa aparat bisa melakukan itu dan sahabat Ansor-Banser Sidoarjo siap membantu apabila dibutuhkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Kasus ini nanti akan didampingi oleh LBH PC GP Ansor Sidoarjo dan besuk rencananya akan bergerak ke Polresta Sidoarjo,” pungkasnya.

 

Diketahui, acara doa bersama tersebut dihadiri oleh sekitar 500 kader Ansor-Banser se-Sidoarjo. Tampak hadir pula, Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Kapolsek Wonoayu, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonoayu, Ketua LBH PC GP Ansor Sidoarjo, PC Pagar Nusa Sidoarjo, dan tokoh lainnya.

 

Sebelumnya, PC GP Ansor Sidoarjo telah mengeluarkan enam poin pernyataan sikap dalam menyikapi kejadian ini. Berikut pernyataan sikap PC GP Ansor Sidoarjo yang disampaikan H Rizza Ali Faizin selaku ketua.

 

1) PC GP Ansor Sidoarjo mengutuk keras pelaku pembunuhan terhadap sahabat M Daudy Ardiansyah dan meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara profesional dan tuntas.

 

2) Kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap sahabat M Daudy Ardiansyah merupakan sebuah tindakan kejahatan kemanusiaan yang sangat tidak beradab dan merendahkan martabat manusia.

 

3) Meminta kepada negara khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Kapolresta agar memberi atensi penuh dalam kasus ini.

 

4) Meminta LPSK dan Komnas HAM agar memberikan perlindungan segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan atau keluarga dalam mencari keadilan pada kasus ini.

 

5) Memberikan apresiasi kepada masyarakat atas kepedulian dan atensinya pada perkara ini, di mana beberapa anggota masyarakat telah membantu keluarga dan polisi dalam mengungkapkan tragedi pembunuhan ini.

 

6) Meminta agar para pelaku untuk dihukum yang seberat-beratnya dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Metropolis Terbaru