• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Gus Iqdam Sebut Pemuda Sidoarjo Harus Istiqamah dalam Kebaikan

Gus Iqdam Sebut Pemuda Sidoarjo Harus Istiqamah dalam Kebaikan
Pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam di Sidoarjo. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)
Pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam di Sidoarjo. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengatakan generasi muda Sidoarjo sudah saatnya punya keistimewaan religius. Hal tersebut ia katakan saat mengisi kajian Hari Lahir (Harlah) ke-165 Kabupaten Sidoarjo di Ruko Pesona Permata Gading, Jalan Lingkar Timur No. 01 Dusun Rangkah Lor Bluru, Kecamatan Sidoarjo.

 

“Terkadang bingung sedikit melakukan maksiat, narkoba, berbicara jelek di media sosial. Karena sekarang banyak kasus bullying,” katanya.

 

Ada hikmah yang luar biasa untuk orang yang masih melakukan kemaksiatan namun cinta dengan kiai, masih sempat mendengarkan perkataan kiai dan datang ke majelis ilmu atau majelis shalawat. Hal ini sejalan dengan hadist Nabi Muhammad yang mengatakan jika ada orang yang ahli maksiat kemudian berusaha untuk keluar dari kebiasaan itu, maka Allah akan menurunkan sifat-sifat baik.

 

“Allah akan mentransfer kekayaan dalam hati orang tersebut namun sifatnya bukan harta. Artinya adalah ketentraman hati,” ungkapnya.

 

Maka jika dilogikakan, jamaah ini hadir sejak pagi dan menunggu Gus Iqdam sampai jam 23.00 seharusnya merasa capek dan bosan. Namun yang terjadi adalah tetap bahagia karena sebenarnya sedang menuju ketaatan kepada Allah.

 

“Ngaji, shalawat ini perintah Allah. Jika kalian meninggalkan kesibukan kalian untuk menghadiri majelis ilmu. Allah akan memberi sifat kekayaan hati,” terangnya.

 

Selanjutnya Allah akan menguatkan orang yang hadir ke majelis ilmu. Maka obat dari kebingungan adalah berkumpul dengan orang-orang yang shaleh. Gus Iqdam mempunyai prinsip bahwa orang yang memiliki masalalu buruk kadang bisa menciptakan masa depan yang baik.

 

“Dan saya yakin jika pemuda di Sidoarjo terus cinta dengan majelis ilmu dan shalawat. Saya yakin akan banyak pemuda yang akan menjadi pemimpin masa depan,” terangnya.

 

Disebutkan cinta dengan kiai saja belum cukup, namun sudah menjadi modal untuk mudah menuju ketaatan kepada Allah. Karena orang kalau idolanya sudah jelas maka arahnya juga akan jelas.

 

“Namun kalau idolanya sudah tidak beres. Maka Langkah-langkahnya juga tidak akan beres,” tandasnya. 


Metropolis Terbaru