Sidoarjo, NU Online Jatim
Pembelajaran akademik di sekolah sangat penting untuk menunjang prestasi anak didik di sekolah. Namun, terasa ada yang kurang bila tidak dibarengi dengan memupuk jiwa kepemimpinan dan karakter. Hal itu yang melandasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Lana, Sentul, Tanggulangin, Sidoarjo menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).
Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sentul, Tanggulangin, Sidoarjo itu dimulai sejak Kamis (23/12/2021) hingga Sabtu (25/12/2021). Adapun tema yang diusung ialah 'Mewujudkan Generasi Pemimpin ASIK (Agamis, Smart, Inovatif dan Kolaboratif)'.
Kepala MTs Lana Sentul, Akhmad Mujayyid mengapresiasi peserta LDKS yang mengikuti dengan khidmat dan sungguh-sungguh. Hal itu karena anak didik menikmati dan membutuhkan program LDKS guna mengasah skill kepemimpinan dan karakter sejak dini.
"Saya selaku Kepala Madrasah mengapresiasi seluruh peserta yang mengikuti LDKS ini dengan sungguh-sungguh dalam menemukan soft skill-nya di organisasi sekolah," ujarnya.
Mujayyid berharap, siswa-siswi MTs Lana Sentul dapat mengambil pelajaran yang sudah didapatkan selama kegiatan berlangsung. Kemudian menerapkannya untuk pengembangan organisasi internal sekolah.
"Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini. Saya bersama dewan guru lainnya berharap agar siswa-siswi dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun saat di rumah," ungkapnya.
Sementara Ketua Pelaksana LDKS, Agung Arie Iswanto mengatakan, bahwa acara tersebut dilakukan untuk memupuk karakter, jiwa kepemimpinan dan keorganisasian siswa. Tak hanya itu, peserta juga diajak untuk terus mencintai negara.
"Kami ingin peserta mempunyai karakter dan jiwa kepemimpinan yang baik. Tentu, dengan dilandasi cinta tanah air," ungkapnya.
Diketahui, bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 35 Siswa dari empat organisasi internal di MTs Lana. Rinciannya, 20 peserta dari Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) MTs Lana, 10 pengurus Badan Eksekutif Santri (Best), dan lima orang dari Forum Media Santri (Formest).