Surabaya, NU Online Jatim
Di dalam kehidupan modern menjadi seorang penghafal Al-Qur’an (hafidz-hafidzah) seakan jadi simbol religiusitas seseorang, sehingga banyak kalangan yang berlomba-lomba memasukkan anaknya ke rumah-rumah tahfidz. Namun spirit menghafal Al-Qur'an yang tinggi tentu dibarengi dengan timbulnya beragam tantangan yang dihadapi.
Sebab itu, diperlukan tips atau trik khusus dalam menghafal ayat-ayat Allah di era modern dengan kemajuan di beragam bidang ini. Nur Rosita, seorang hafidzah muda sekaligus mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, membagikan tips menghafal Al-Qur’an di tengah gempuran media sosial dan kehidupan modern.
“Di era modern bagi seorang hafidz atau hafidzah banyak sekali tantangan yang dihadapinya,” ujarnya saat acara Ngaji Online Santai atau Ngaos Ramadhan melalui live Instagram NU Online Jatim, Kamis (28/03/2024).
Ia menyampaikan, bawa seorang penghafal Al-Qur’an itu hendaknya mempunyai paket sifat komplit, seperti ikhlas dan tulus. Di samping itu, ia perlu memiliki pengabdian kepada Al-Qur’an dengan totalitas serta disiplin waktu.
“Tantangan bagi penghafal Al-Qur’an itu berat. Mulai dari rasa malas dan berbagai tantangan lain. Oleh karena itu, seseorang jika sudah ingin memantapkan hatinya untuk menjadi penghafal Al-Qur’an haruslah didasari dulu dengan rasa cinta. Karena dasarnya seseorang jika mencintai tentu ia akan selalu ingin bersanding dengannya,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, lingkungan juga menjadi salah satu yang menjadi acuan supaya menghafal Al-Qur’an lebih semangat. “Lingkungan juga menjadi penentu seseorang untuk bersemangat, selain dari dirinya sendiri. karena lingkungan juga menjadi sebab seseorang bisa melakukan, terlepas dari lingkungan baik atau buruk,” ujarnya.
Untuk itu, ia pun membagikan tips bagi seseorang yang ingin memulai menghafal Al-Qur’an di era modern, khususnya di tengah gempuran media sosial. Agar lebih mudah, seseorang yang ingin menghafal Al-Qur’an agar memegang mushaf Al-Qur’an khusus untuk menghafal. Karena fokus akan jauh bisa maksimal ketika memegang pada satu mushaf.
“Orang yang menghafal Al-Qur’an itu adalah orang pilihan. Jangan menganggap bahwa tidak ada keistimewaannya. Karena Allah yang memilih, dan Allah pun sudah menjamin. Tetap muroja’ah dan yakin kepada Allah bahwa hidup akan semakin baik jika senantiasa bersama Al-Qur’an,” tandasnya.
Diketahui, agenda ini juga disiarkan secara langsung di kanal YouTube dan fanspage Facebook NU Online Jatim. Program ini dilaksanakan selama bulan Ramadhan 1445 H setiap pukul 12.30 WIB - selesai.
Penulis: Moch Rizqi Bagus Kurniawan
