• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Rehat

3 Cara Tepat Menjaga Hafalan Al-Qur’an

3 Cara Tepat Menjaga Hafalan Al-Qur’an
3 cara berikut dapat dilakukan demi menjaga hafalan Al-Qur'an. (Foto: NOJ/BYj)
3 cara berikut dapat dilakukan demi menjaga hafalan Al-Qur'an. (Foto: NOJ/BYj)

Setelah memastikan telah memiliki hafalan Al-Qur’an, langkah berikutnya adalah menjaga agar tidak ada ayat yang lupa atau keliru dengan ayat maupun surat lain. Karenanya, ada 3 cara yang dapat dilakukan demi menjaga hafalan Al-Qur’an tersebut.
 

Ada sebuah ungkapan yang bagus bagi para hamil Al-Qur’an, yaitu ‘menghafal Al-Qur’an bisa dilakukan di waktu luang, tapi mengulang hafalan harus meluangkan waktu’. Artinya jika seseorang sudah dianugerahi sebuah hafalan Al-Qur’an, maka kewajiban orang itu adalah menjaga hafalan tersebut dengan baik, sebab Al-Qur’an adalah amanat yang diberikan Allah kepada orang-orang teristimewanya. 
 

Ungkapan yang lain menyebutkan bahwa ‘Menghafal hanya butuh hitungan waktu dan hari tapi menjaganya butuh waktu seumur hidup’. Artinya, seseorang yang memiliki hafalan Al-Qur’an harus mampu menjaga hafalan tersebut hingga ajal mejemputnya. Sebab jika hafalan tersebut diabaikan, maka ia harus menanggung  beban dosa seumur hidupnya. 
 

 

Nabi Muhammad SAW mengingatkan kepada para hamil Al-Qur’an agar senantiasa ‘mengikat’ hafalannya, sebab ia seperti ikatan yang mudah lepas melebihi ikatan yang diikatkan ke unta.  
Nabi bersabda: 
 

تعاهدوا القرآن فوالذي نفسي بيده لهو أشد تفصيا من الإبل في عقلها 
 

Artinya: Ikatlah ‘hafalan’ Al-Qur’an itu, maka demi Dzat yang jiwaku ini ada dalam kekuasaan-Nya, sungguh ia (hafalan Al-Qur’an) sangat mudah lepas melebihi unta dari ikatan kendalinya. (Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Beirut: Dar Thauq al-Najat, tth, juz 6, halaman: 193, hadits ke 5033). 
 

Dalam hadits di atas, ada tiga perumpamaan yang perlu diperhatikan oleh para penghafal Al-Qur’an bahwa hamil Al-Qur’an diibaratkan seperti pemilik unta, A-Qur’an diibaratkan seperti unta, dan hafalan diibaratkan seperti ikatan. (Abdul Rab Alu Nuwab, Kaifa Tahfadz Al-Qur’an, Beirut: Dar Thawiq, 2001, hal, 111). 
 


Oleh sebab itu, suatu keharusan bagi para hamil Al-Qur’an untuk mengikat hafalannya dengan konsisten mengulang hafalannya. Untuk menjaga hafalan pasca-menghafal/ mengkhatamkan Al-Qur’an, seorang hamil Al-Qur’an perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut: 
 

1. Manajemen Muraja’ah 
 

Manajemen muraja’ah adalah mengatur waktu untuk mengulang hafalannya sesuai dengan kadar kemampuannya. Sebab setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda  dalam mengulang hafalannya. Adakalanya seorang mampu mengkhatamkan hafalannya dalam waktu sehari semalam, sepekan, sebulan bahkan hingga berbulan-bulan.
 

Namun sesuai petunjuk Nabi, untuk mengulang hafalan atau mengkhatamkannya tidak kurang dari tiga hari dan tidak melewati empat puluh hari. Untuk itu, jika  ia mampu mengkhatamkannya dalam kurun waktu tiga hari, maka harus ia harus menyusun schedule setiap harinya mengulang 10 juz. Jika mampu mengkhatamkannya sepekan sekali, maka harus manajemen waktu mengulang setiap harinya 4 juz atau 4 juz setengah. Jika ia mampu mengulang hafalan sebulan sekali, maka ia harus mengulang hafalannya 1 juz setiap harinya.
 

Untuk mengulang hafalan, tidak harus monoton bersemidi menyendiri mengulang hafalan Al-Qur’an di masjid atau di mushalla, tapi juga bisa dilakukan inovasi-inovasi yang sekiranya mampu me-refresh memori hafalan seperti mendengarkan bacaan qari’-qari ternama seperti Syekh Siddiq al-Minsyaqi, al-Hushari, Abdul Basith dan lainnya. 
 

Bisa juga membuat arisan khataman bergilir setiap bulan bersama sesama para hamil Al-Qur’an atau ‘tasmi’an’. Selain itu, bisa juga manajeman mengulang hafalan dengan mengulang hafalan dibaca dalam shalat lima waktu, utamanya shalat sunah sebagaimana dilakukan para salafus shalih.
 

2. Konsisten 
 

Konsisten mengulang hafalan adalah seorang hamil Al-Qur’an harus memiliki prinsip yang teguh untuk selalu bersama kalam-Nya walau dalam keadaan dan situasi apapun. Sebab tidak ada kesuksesan yang dapat diraih kecuali dilandasi konsistensi yang kuat, begitu pula tidak ada hafalan yang kuat diraih kecuali konsisten mengulang hafalan. 
 

Oleh karena itu, untuk menjaga hafalan seorang hamil Al-Qur’an harus konsisten dengan manajemen waktu dan murajaah yang telah ditetapkan. Jika ia mampu mengulang hafalanya setiap hari satu juz, maka ia harus konsisten dengan pengulangan tersebut. 
 

Ibnu Mas’ud berkata:
 

 ينبغي لحامل القرآن أن يعرف بليله إذا الناس نائمون، وبنهاره إذا الناس مفطرون، وبحزنه إذا الناس فرحون، وببكائه إذا الناس يضحكون، وبصمته إذا الناس يخلطون، وبخشوعه إذا الناس يختالون 
 

Artinya: Sebaiknya seorang yang hafal Al-Qur’an membaca Al-Qur’an di malam hari tatkala manusia tidur, di siang hari tatkala manusia sedang sibuk, bersedih tatkala manusia bersuka ria, menangis tatkala manusia tertawa, diam tatkala manusia bercengkrama, khusyuk tatkala manusia berjalan dengan sombong. 
 

3. Perbanyak Doa dan Riyadhah 
 

Yakni memohon kepada Allah untuk dijaga hafalannya. Selain berdoa juga harus disertai riyadhah seperti berpuasa setiap kali mengkhatamkan Al-Qur’an, atau menjadikan hafalan sebagai wiridan setiap hari yang harus dibaca.
 

Semoga dengan aneka tips ini, keinginan untuk menghafal Al-Qur’an semakin tinggi. Demikian pula menjaga hafalan dapat dilakukan dengan cara yang tepat dan terarah. Wallahu a’lam.


Editor:

Rehat Terbaru