• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

IPNU-IPPNU Sidoarjo Luncurkan Buku Pedoman untuk Komisariat

IPNU-IPPNU Sidoarjo Luncurkan Buku Pedoman untuk Komisariat
Peluncuran Buku Pedoman Pendirian dan Perawatan Pimpinan Komisariat PC IPNU IPPNU Sidoarjo. Foto:NOJ/Maschan Yusuf)
Peluncuran Buku Pedoman Pendirian dan Perawatan Pimpinan Komisariat PC IPNU IPPNU Sidoarjo. Foto:NOJ/Maschan Yusuf)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sidoarjo resmi melaunching buku pedoman pendirian dan perawatan Pimpinan Komisariat (PK) untuk sekolah/madrasah dan juga pondok pesantren (Ponpes).
 

Kegiatan yang juga dirangkai dengan talkshow bersama dengan Ketua PC Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Sidoarjo, H Misbahuddin serta pembimbing PC IPPNU Sidoarjo, Milla Apologia Ahmadiyah ini dipusatkan di SMK Persatuan 2 Tulangan, Sidoarjo, Sabtu (25/12/2021) pagi.
 

Ketua PC IPPNU Sidoarjo, Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah mengungkapkan, pihaknya telah berupaya untuk mengumpulkan masalah di lapangan yang ada di sekolah/madrasah serta pondok pesantren melalui program Turba (turun ke bawah).
 

Melalui diskusi dan sharing dengan seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Sidoarjo ini dapat diketahui secara langsung masalah. Selanjutnya, dicarilah solusi tentang bagaimana mendirikan dan merawat pimpinan komisariat yang disesuaikan dengan wilayahnya masing-masing.
 

"Kiranya dari kumpulan-kumpulan masalah di lapangan tersebut, sudah kami tampung untuk dikelompokkan menjadi berbagai cara melanjutkan kaderisasi pimpinan komisariat di sekolah/madrasah dan juga pondok pesantren," ujar mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusa) yang baru saja meraih gelar sarjana ini.
 

Aisyah sapaan akrabnya menyebutkan bahwa proses penyusunan buku pedoman ini sebenarnya sudah sejak 2003 silam. Banyaknya problematika yang terjadi di setiap periode kepengurusan menjadi persoalan dalam proses penerbitannya.
 

"Ketika saya banyak melakukan audiensi dengan pengurus dan pembina, serta ketua PC IPNU IPPNU lainnya, dapat saya simpulkan sendiri bahwa masalah besarnya terletak pada komitmen terhadap profesionalitas kadernya masing-masing," ungkap Asiyah.
 

Lebih lanjut, Aisyah mengatakan bahwa dengan diluncurkannya buku pedoman ini nanti dapat menjadi tolak ukur penguatan kader profesionalitas yang harus dimiliki oleh setiap kader IPNU-IPPNU.
 

Ia menegaskan bahwa pelajar NU saat ini harus mempunyai jiwa yang profesional, tanggung jawab dan integritas tinggi agar dapat dibanggakan. Serta menjaga kepercayaan sehingga memiliki nilai jual yang baik di dalam masyarakat.
 

"Adanya buku pedoman ini tentu bukanlah hal yang sempurna dan harus dianut penuh untuk diterapkan. Akan tetapi buku ini bersifat dinamis serta dapat dikolaborasikan sesuai dengan apa yang dihadapi di lingkungan masing-masing. Kami sangat terbuka terhadap saran ataupun kritikan apabila ke depan terdapat kurang atau lebihnya," terangnya.
 

Sementara itu, Ketua PC LP Ma'arif Sidoarjo, H Misbahuddin berharap adanya buku pedoman PK ini dapat menyelesaikan segenap masalah pelajar NU se Kabupaten Sidoarjo. Ia menyebutkan bahwa permasalahan yang terus berulang di setiap tahunnya harus segera dicarikan solusinya.
 

"Alhamdulillah pada pagi hari ini kita semuanya bisa bersama-sama sedikit menambah ilmu dan berbagi bersama prosesnya dengan konsep buku pedoman pendirian dan perawatan pimpinan komisariat ini," ujarnya saat menyampaikan sambutan.
 

Misbah menyampaikan bahwa pedoman penyelesaian masalah lainnya dalam setiap kepengurusan harus juga segera dicarikan solusinya. Semua pedoman tersebut harus dikaji atau digodok terus menerus guna menyesuaikan dengan zaman dan kondisi lingkungannya masing-masing.
 

Dalam sambutannya, Misbah juga mengapresiasi kinerja dari PC IPNU-IPPNU Sidoarjo dalam memproses buku pedoman ini. Ia berpesan agar selalu mengutamakan kinerja yang baik dan tepat waktu.
 

"Alhamdulillah, buku pedoman ini hari ini sudah matang, hal ini merupakan berita yang sangat menggembirakan," imbuhnya.
 

Menurutnya, tantangan pelajar NU saat ini harus dapat menyisipkan pemahaman Aswaja dalam sekolah/madrasah di tingkat SMP, SMA, maupun SMK. Hal ini tentunya untuk mencegah generasi pelajar agar tidak dipengaruhi oleh pemahaman selain NU. 
 

 

"Banyaknya sekolah/madrasah di Kabupaten Sidoarjo yang membuat tugas kita tidak ringan, terima kasih dan selamat dengan launchingnya buku pedoman ini. Semoga dapat menjadi pedoman dan memudahkan dalam berkomunikasi dengan sekolah/madrasah serta pondok pesantren," tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru