• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Metropolis

Kemenangan Taliban, PBNU Ajak Waspadai Kebangkitan Kelompok Radikal

Kemenangan Taliban, PBNU Ajak Waspadai Kebangkitan Kelompok Radikal
Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online).
Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online).

Surabaya, NU Online Jatim

Kemenangan Taliban di Afghanistan menjadi perhatian banyak pihak. Tidak terkecuali KH Said Aqil Siroj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kiai Said mengajak seluruh umat Islam dan Nahdliyin tidak sampai membangkitkan kembali gerakan kelompok radikal di Republik Indonesia (RI).

 

“Yang harus kita waspada dan jaga, jangan sampai kemenangan Taliban ini membangkitkan lagi, memberikan motivasi kepada kelompok radikal di dalam negeri kita, dengan mencontoh kemenangan Taliban, sehingga mereka bergerak lagi untuk meraih kemenangan dengan dalih jihad fii sabilillah. Ini kan memaknai jihad dengan sempit,” kata Kiai Said sebagaimana dilansir NU Online, Senin (23/08/2021) lalu. 

 

Menurut Kiai Said, semestinya jihad bukan hanya diartikan perang. Segala sesuatu yang diupayakan untuk mewujudkan kebaikan, juga bisa disebut sebagai jihad. Di antaranya memperjuangkan keadilan, kesejahteraan ekonomi, dan pendidikan masyarakat.

 

“Kalau dalam bahasa arab itu ada jihad tsaqafi, jihad hadhari, jihad iqtishadi, jihad madani. Terakhir memang ada jihad qitali (perang), tetapi bukan hanya itu (perang). Jihad perang itu kalau lagi perang. Kalau dalam keadaan damai ya jangan perang. Jihadnya membangun masyarakat, kesejahteraan, keadilan, pendidikan, kecerdasan, persatuan, itu semua termasuk jihad,” ungkapnya.

 

Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu kembali menegaskan agar berbagai provokasi yang didasari karena kemenangan Taliban di Afghanistan harus segera diwaspadai.

 

Provokasi yang dikhawatirkan Kiai Said, antara lain anggapan bahwa Allah telah memberikan kemenangan bagi Taliban di Afghanistan, maka pasti Allah akan memberikan kemenangan yang sama di Indonesia.

 

“Provokasi seperti itu yang harus diwaspadai. Sekali lagi, yang kita khawatirkan atau yang kita waspadai, jangan sampai kemenangan Taliban mempengaruhi kepada kelompok radikal di Indonesia ini. Membangkitkan kembali semangat jihad dan meraih kemenangan,” ujarnya.

 

Kiai Said juga mengingatkan peran tokoh agama sangat penting dalam rangka meredam berbagai provokasi yang berpotensi akan muncul karena kemenangan Taliban di Afghanistan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa NU akan selalu berada dalam garis perjuangan NKRI.

 

 

“Sering saya katakan, menghormati pemerintah dan presiden yang sah, termasuk ajaran Islam. Tapi melakukan kritik, boleh. Namanya kritik kan untuk memperbaiki. Tetapi menghina presiden dan pemerintah yang sah, itu bertentangan dengan ajaran Islam. Itu NU seperti itu. Maka Ketua NU boleh berganti, tetapi sejak 1926 prinsip NU tidak pernah berubah,” ungkap Kiai Said.


Editor:

Metropolis Terbaru