• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Kenang Kiprah Pahlawan, Sekolah Islam Shafta Surabaya Gelar Karnaval

Kenang Kiprah Pahlawan, Sekolah Islam Shafta Surabaya Gelar Karnaval
Sekolah Islam Shafta Surabaya menggelar karnaval untuk mengenang kiprah para pahlawan. (Foto: NOJ/Ali H)
Sekolah Islam Shafta Surabaya menggelar karnaval untuk mengenang kiprah para pahlawan. (Foto: NOJ/Ali H)

Surabaya, NU Online Jatim
Bulan Agustus menjadi momentum tepat untuk mengenang kembali jasa dan kiprah para pahlawan. Hal itu yang menginspirasi Sekolah Islam Shafta Surabaya dengan menyelenggarakan jalan sehat dan karnaval. 


“Alhamdulillah tahun ini kami kembali bisa melaksanakan peringatan kemerdekaan 17 Agustus Republik Indonesia dengan jalan sehat,” kata Abdul Chalim selaku Sekretaris Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya, Sabtu (13/08/2022).


Dirinya menyebutkan bahwa kegiatan ini selalu rutin digelar oleh yayasan dengan melibatkan seluruh lembaga pendidikan formal yang ada. Dengan demikian, setiap tahun acara seperni ini ada dan akan terus dipertahankan.


“Tujuannnya tentu saja untuk mengingatkan kepada peserta didik akan jasa pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawa dan segalanya untuk kemerdekaan Indonesia,” katanya.


Dirinya juga mengemukakan bahwa mengenang kiprah pahlawan sangatlah penting bagi kalangan generasi muda. Apalagi mereka memang tidak pernah merasakan bagaimana suasana di masa penjajahan yang demikian memprihatikan.


“Presiden pertama RI, Soekarno telah mengingatkan pesan yakni jas merah bahwa kita jangan pernah melupakan sejarah atau jas merah,” tegasnya. 


Dengan demikian, lanjutnya, kegiatan jalan sehat dan karnaval menjadi sarana untuk mengungkap kembali perjalanan bangsa Indonesia. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan jiwa kepahlawanan.


“Kita tanamkan kepada anak didik rasa patriotisme yang berani dan tangguh untuk mengisi kemerdekaan. Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi sekolah yakni dakwah dan berjuang dalam memperbaiki sumber daya manusia di masa yang akan datang,” terangnya.


Selama kegiatan, para peserta didik mengenakan sejumlah kostum. Ada yang berbaju tentara, petugas kesehatan, polisi, dan sejenisnya. Hal tersebut tentu sesuai dengan minat dan cita-cita mereka dalam mengisi kemerdekaan kelak.


Syavina Amelia Putri selaku staf pengajar menjelaskan bahwa baju yang dikenakan memang beragam. Mereka merupakan peserta didik dari SMP dan SMA Shafta dari seluruh kelas.


“Kostum yang dikenakan peserta beragam, dari mulai tentara, polisi, dokter, perawat, termasuk pakaian layaknya bekas perang,” katanya.


Pihak yayasan dan sekolah tidak membatasi pakaian yang dikenakan selama jalan sehat dan karnaval berlangsung. Asalkan sopan dan selama di jalan tetap menjaga kenyamanan berlalu lintas. 


“Dengan mengenakan kostum berbeda diharapkan peserta dapat mengenal dan mengenang kiprah dan jasa para pahlawan,” tandasnya.


Pantauan di lokasi, para peserta didik di dua lembaga pendidikan formal ini mengikuti jalan sehat dan karnaval dengan antusias. Aneka pakaian yang dikenakan juga menunjukkan bahwa kreasi peserta demikian beragam. 


Editor:

Metropolis Terbaru