• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Ketua Ansor Jatim Ajak Akhiri Polemik soal Pernyataan Gus Yaqut

Ketua Ansor Jatim Ajak Akhiri Polemik soal Pernyataan Gus Yaqut
Ketua PW GP Ansor Jatim, H M Syafiq Syauqi (berkaca mata). (Foto: NOJ/ Istimewa)
Ketua PW GP Ansor Jatim, H M Syafiq Syauqi (berkaca mata). (Foto: NOJ/ Istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, H M Syafiq Syauqi mengajak masyarakat mengakhiri polemik tentang pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal Kementerian Agama hadiah untuk NU, yang beberapa hari terakhir menjadi perbincangan publik.

 

Gus Syafiq menilai sudah sepantasnya polemik soal ini dihentikan. Lantaran, konteks pembicaraan tersebut adalah untuk kalangan internal. Mengingat pernyataan tersebut dilontarkan dalam forum internal NU.

 

"Inikan untuk motivasi, yakni memotivasi santri dan pesantren untuk bangga. Jadi, publik harap memaknai sesuatu berdasarkan konteksnya," kata Gus Syafiq melalui keterangan tertulisnya, Rabu (27/10).

 

Dirinya pun lantas mencontohkan pidato seorang tokoh, sebut saja tokoh tersebut mengunggulkan suku Madura dengan menyebutkan bahwa banyak tokoh Madura yang hebat dan lain sebagainya.

 

"Nah, inikan tujuannya memotivasi warga Madura yang menjadi peserta pertemuan. Bukan lantas untuk mendiskreditkan kelompok lain," jelasnya.

 

Karena inilah, Gus Syafiq berharap isu soal hal ini dihentikan. "Apalagi Gus Menteri (Gus Yaqut) sudah menyampaikan konteks pernyataannya, saya kira tidak perlu dipolitisir ke mana-mana," ungkapnya.

 

Menurut Gus Syafiq, banyak isu lain yang yang lebih penting dan perlu mendapat perhatian masyarakat luas. Ia meminta publik lebih mewacanakan hal-hal yang produktif, bukan lantas sebaliknya.

 

"Semisal soal kebangkitan ekonomi, UMKM bagaimana bangkit pasca pandemi, atau bagaimana agar kita tidak terjebak lagi pada gelombang kedua Covid-19. Ini saja yang produktif kita wacanakan di publik, jangan mewacanakan yang tidak produktif," pungkasnya.


Metropolis Terbaru