• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Bintang Jasa Pemerintah Jepang untuk Rektor Unusa

Bintang Jasa Pemerintah Jepang untuk Rektor Unusa
Penganugerahan bintang jasa kepada Rektor Unusa. (Foto: NOJ/humas)
Penganugerahan bintang jasa kepada Rektor Unusa. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie memperoleh penghargaan bintang jasa dari Pemerintah Jepang. Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji menyematkan bintang jasa kepada Prof Achmad Jazidie dalam upacara penganugerahan bintang jasa untuk periode musim semi 2020, di Konsulat Jenderal Jepang Surabaya, Selasa (26/10) malam. 

 

Penganugerahan Bintang Jasa Jepang The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon itu sebagai bentuk apresiasi kepada Prof Jazidie karena telah berjasa dengan memberikan kontribusi bagi peningkatan pertukaran akademi serta saling pengertian antara Jepang dan Indonesia.

 

Mantan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah dan Mantan Wakil Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, juga berkontribusi dalam proyek The Japan Foundation Asia Center program Nihongo Partners, yakni pengiriman native speaker sebagai asisten pengajar Bahasa Jepang untuk SMA yang dimulai pada tahun 2014 dengan membangun sistem penerimaan di Indonesia. Dan mendorong kementerian serta lembaga terkait dalam menandatangani MoU sebagai direktur penanggung jawab. Sehingga Indonesia membuat pondasi dengan menjadi negara penerima Nihongo Partners terbesar.

 

Sebelumnya dalam program Sosialisasi Lab-Based Education (LBE) Jepang melalui Project for Research and Education Development on Information and Communication Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof Jazidie terlibat dalam Project for Research and Education Development on Information and Communication Technology. Program tersebut digelar melalui badan kerja sama internasional jepang (JICA) sebagai perwakilan Indonesia. Ia berusaha menyosialisasikan Lab-Based Education (LBE) yang merupakah ciri khas universitas sains di Jepang berdasarkan pengalaman studi di Jepang. 

 

“Penghargaan yang patut disyukuri. Selama ini saya tidak pernah berpikir setelah mengerjakan sesuatu akan diberi penghargaan, apalagi berharap memperoleh, sebuah penghargaan. Tapi begitulah, kalau kita kerja dengan dedikasi dan bisa bermanfaat bagi orang banyak, nantinya orang lain yang akan menilai. Dan yang penting adalah Gusti Allah tidak pernah tidur,” kata Prof Jazidie.

 

Kerja sama dengan Unusa

Jepang bagi Prof Jazidie seakan bagai kampung halaman kedua. Maklum selama enam tahun ia tinggal di Negeri Sakura itu untuk menempuh pendidikan S2 dan S3 sejak 1989 hingga 1995.

 

“Banyak hal yang perlu dicontoh dari Jepang, kedisiplinannya, kerja cermat, teliti, perlunya persiapan yang matang dalam setiap pekerjaan, dan sebagainya. Negara itu luar biasa,” tandasnya.

 

Tak mengherankan jika sekarang ketika Prof Jazidie menjabat sebagai Rektor Unusa, kerja sama dengan Jepang terus dilakukan. Salah satunya kerjasama dengan Japan Foundation.

 

“Unusa dengan BNP2TKI dan Japan Foundation membuat Inkubator Institusi. Lembaga ini untuk memberikan pelatihan bagi mahasiswa Unusa terutama yang ingin bekerja di Jepang dan juga Arab Saudi,” terangnya.

 

Khusus yang ingin bekerja di Jepang, akan diberi pelatihan bukan hanya bahasa tapi juga budaya dan tradisi masyarakatnya.

 

“Jadi, mahasiswa yang benar-benar ingin bekerja di Jepang sudah siap untuk bekerja karena tidak hanya keterampilan yang berkaitan dengan profesi yang digelutinya tapi mereka juga bisa berbahasa dan mengerti akan budaya masyarakatnya,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru