Ketua PBNU Sebut Munas-Konbes 2025 Gunakan Konsep Paper Less
Jumat, 7 Februari 2025 | 08:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih menjelaskan bahwa Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2025 ramah lingkungan. Hal itu terindikasi dengan tiap rapat yang digelar tanpa menggunakan kertas pada materi-materi yang dibahas.
Hal itu dikatakan Kiai Miftah disela-sela Rapat Konbes NU 2025 Komisi Organisasi di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, pada Kamis (06/02/2025) siang.
"Di Munas-Konbes ini terutama di Konbes sudah sangat ramah lingkungan, sehingga dengan ramah lingkungan ini maka segalanya sudah paper less," katanya.
Ia menjelaskan, materi-materi rapatpun disebar melalui platform DIGDAYA Persuratan NU (Digitalisasi Data dan Layanan NU), sehingga semua peserta sudah bisa membaca materi tanpa mencetak.
"Ini semua sudah digital," singkatnya.
Tak hanya materi, Kiai Miftah menegaskan bahwa sebelumnya absensi digunakan secara manual, dan saat ini absensi kehadiranpun sudah dilakukan melalui digital dengan menempelkan Quick Response (QR) Code.
Bahkan, lanjutnya, Konbes NU pada hari ini juga akan menghasilkan Peraturan Perkumpulan (Perkum) NU khusus digitalisasi pelayanan melalui Aplikasi DIGDAYA Persuratan NU.
Pantauan NU Online, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nur Hidayat membahas khusus pelayanan melalui aplikasi yang baru disahkan Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Lobby Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat pada Kamis (1/8/2024) itu.
Sebelumnya, Gus Yahya menjelaskan bahwa kini seluruh kegiatan administrasi persuratan Nahdlatul Ulama tidak lagi tercetak dalam kertas dan sudah melalui aplikasi DIGDAYA Persuratan NU. Pemrosesan hal administratif berupa persuratan secara digital ini sebagai bagian awal dari rencana strategis transformasi digital NU.
Dalam peresmian tersebut, Gus Yahya menyampaikan digitalisasi merupakan hal yang penting untuk menjalankan struktur lembaga yang melayani jam'iyah dengan skema layaknya pemerintahan.
"Tanggung jawab struktural kepada jami'yah adalah memberikan pelayanan layaknya pemerintah kepada rakyat. Tanggung jawab itu diwujudkan dengan kinerja organisasi yg dapat melayani jamaah sebaik-baiknya melalui konsolidasi tata kelola, agenda, dan sumber daya," jelasnya.
Gus Yahya menyebutkan bahwa ke depannya penggunaan aplikasi digdaya NU juga akan terintegrasi dengan platform NU Online Super App.
Penulis: Haekal Attar
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
PWNU Jatim Terima Puluhan Sapi Kurban dari Gubernur Hingga Partai Politik
Terkini
Lihat Semua