Surabaya, NU Online Jatim
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali merupakan langkah serius yang dilakukan pemerintah dalam menekan kasus positif Covid-19. Strategi ini juga sebagai upaya yang diambil pemerintah dalam rangka menjaga keselamatan jiwa warganya. Hal tersebut disampaikan KH Mutawakkil Alallah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
“Kami mendukung langkah pemerintah dalam PPKM Darurat karena merupakan ikhtiar untuk menjaga jiwa, keturunan, agama, akal, dan harta yang dalam terminologi agama disebut al dlaruriyatu khamsah,” kata Kiai Mutawakkil dalam tausiyah MUI Jawa Timur, Ahad (04/07/2021).
Dalam menyukseskan PPKM Darurat tersebut, Kiai Mutawakkil mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi segala aturan yang berlaku.
“Kami mohon kepada masyarakat agar melaksanakan kegiatannya di rumah saja kecuali jika keadaan darurat. Seperti halnya melaksanakan shalat di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga. Hal itu tidak akan mengurangi kemuliaan ibadah yang dilakukan,” terangnya.
Selain ikhtiar secara dhohir, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo itu juga mengimbau masyarakat untuk memperbanyak doa dan dzikir sebagai ikhtiar batin dalam memerangi Covid-19.
“Mari kita perbanyak doa dan dzikir agar Allah segera mengangkat virus ini dari negara kita. Serta selalu membaca shalawat lidaf’il bala’ dengan harapan terhindar dari penyakit menular:
اللهم صل علی سيدنا محمد صلاة تدفع بها عنا الطعن والطاعون يا من إذا أراد شيئا ان يقول له کن فيکون و على اله وصحبه و سلم,” ungkapnya.
Kiai Mutawakkil tidak lupa memohon doa untuk para dokter, tenaga kesehatan, TNI, dam Polri yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
“Mudah-mudahan mereka diberi keselamatan dan dilindungi oleh Allah. Dan segala pengorbanannya selama bertugas di lapangan dibalas oleh Allah,” pungkasnya.
