• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Kiai Ali Manshur, Penggubah Shalawat Badar Diganjar Penghargaan Gubernur

Kiai Ali Manshur, Penggubah Shalawat Badar Diganjar Penghargaan Gubernur
KH Ali Manshur Siddiq dan coretan syair Shalawat Badar gubahannya. (Foto: Dokumen keluarga)
KH Ali Manshur Siddiq dan coretan syair Shalawat Badar gubahannya. (Foto: Dokumen keluarga)

Surabaya, NU Online Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan Jer Basuki Mawa Bea  kepada almaghfirullah KH Ali Manshur Siddiq atas jasanya menggubah Shalawat Badar, syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus pengobar semangat masyarakat di masanya untuk melawan PKI.

 

Rencananya, sebagaimana keterangan pers diterima NU Online Jatim, penghargaan akan diserahkan Khofifah dalam acara Haul ke-51 KH Ali Manshur Siddiq di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat (03/09/2021) malam nanti. Seremoni penyerahan penghargaan akan dihadiri oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim KH Marzuki Mustamar dan tokoh lainnya.

 

Putra Kiai Ali Manshur, Gus Saiful Islam Ali, dijadwalkan hadir untuk menerima penghargaan dari Khofifah. Sebelum penghargaan dilakukan, hadirin akan mengikuti dzikir dan doa bersama oleh MDS Rijalul Ansor Jatim yang dilakukan secara hybrid, berpusat di makam Kiai Ali Manshur di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Khofifah dan kiai NU mengikuti dari Grahadi.

 

Untuk diketahui, Shalawat Badar digubah dan dipopulerkan oleh Kiai Ali Manshur Shiddiq pada tahun 1962 di Banyuwangi, saat situasi Indonesia tak menentu pasca Dekrit Presiden 1959, yang puncaknya terjadi Peristiwa Gestapu 1965.

 

Bait-bait syair dan doa dalam Shalawat Badar digubah sebagai ikhtiar batin, memohon petunjuk dan pertolongan pada Allah berwasilah pada keluhuran Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Ahli Badar yang mulia. Shalawat Badar menjadi semacam ‘lagu wajib’ di acara-acara NU, populer hingga ke manca negara.

 

Khofifah memberikan perhatian dengan memberikan penghargaan Jer Basuki Mawa Bea karena Kiai Ali putra daerah Jatim yang dengan Shalawat Badarnya membawa nama harum Jatim dan Indonesia hingga dunia.

 

Sebelum Khofifah, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur saat menjadi Ketua Umum PBNU pernah memberikan penghargaan Bintang NU kepada Kiai Ali Manshur pada acara Muktamar NU ke-29 di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, tahun 1989. Penghargaan itu dikuatkan lagi dengan Penghargaan Bidang Kebudayaan yang diberikan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam Peringatan Harlah ke-92 NU pada 31 Januari 2018 di Jakarta.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru