• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Marak Kasus Perundungan, Madrasah di Sidoarjo Sosialisasi Bahaya Bullying

Marak Kasus Perundungan, Madrasah di Sidoarjo Sosialisasi Bahaya Bullying
Sosialisasi anti bullying di MI Hidayatul Ulum Krian, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Sosialisasi anti bullying di MI Hidayatul Ulum Krian, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Bullying atau perundungan masih menjadi problem utama dalam dunia pendidikan. Masih saja terjadi kasus-kasus perundungan dibeberapa sekolah di tahun ajaran 2023-2024.


Terbaru, seorang siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Blitar, di Desa Kunir, Kecamatan Wonodari, Kabupaten Blitar meninggal pada Jum’at (25/08/2023). Korban diduga meninggal akibat dianiaya teman satu kelas.


Melihat problematika di dunia pendidikan tersebut, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatul Ulum Krian, Sidoarjo menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan dan bullying, Jum’at (01/09/2023).  Diketahui, siswa yang mengikuti kegiatan tersebut tidak kurang dari 300 siswa.


“Alhamdulillah siswa-siswi kami sangat antusias mengikuti paparan materi yang disampaikan oleh Iptu Eddy Santoso selaku Kanit Binmas Polsek Krian yang secara khusus kami undang sebagai narasumber dalam kegiatan ini,” kata Kepala MI Hidayatul Ulum Krian, Dwi Hariyanto kepada NU Online Jatim, Sabtu (02/09/2023).


Dirinya menerangkan, kegiatan ini diadakan sebagai tindakan preventif untuk mencegah adanya kekerasan dan bullying di lingkungan MI Hidayatul Ulum Krian, baik kekerasan secara fisik, verbal maupun psikis.


Sehingga diharapkan kedepannya tidak ada siswa MI yang melakukan tindakan tersebut. Dengan demikian akan tercipta lingkungan madrasah yang nyaman, kondusif, dan menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar.


“Strategi yang dilakukan MI Hidayatul Ulum selain sosialisasi yang kami laksanakan kemarin, kami juga akan memberi siswa buku pribadi siswa untuk mencatat pelanggaran bullying yang mereka lakukan,” terangnya.


Dengan strategi tersebut, lanjutnya, madrasah bisa memantau perkembangan siswa. Jika siswa melakukan perundungan akan dicatat dan dipantau apakah dalam satu pekan akan mengulangi lagi atau sudah tidak.


Jika mengulangi lagi maka siswa akan mendapat arahan atau nasehat dari madrasah, bahkan diberikan hukuman yang mendidik. Ia menjelaskan, dalam proses penanganan, siswa madrasah akan selalu berkoordinasi dengan wali murid, dengan kerja sama antara guru dan wali murid adalah kunci sukses mendidik anak.


“Di akhir acara kemarin, siswa-siswi kami ajak untuk membacakan janji tidak melakukan perundungan kepada teman. Semoga tidak ada kasus perundungan lagi di dunia pendidikan,” tandasnya.


Metropolis Terbaru