• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Awali Tahun Baru Islam 1445 H, Madrasah di Sidoarjo Gelar Deklarasi Anti Bullying

Awali Tahun Baru Islam 1445 H, Madrasah di Sidoarjo Gelar Deklarasi Anti Bullying
Deklarasi Anti Bullying. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Deklarasi Anti Bullying. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Berbagai macam cara umat Islam dalam merayakan tahun baru hijriyah 1445. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Balongmacekan Tarik, Sidoarjo mengisi momen tahun baru Islam dengan deklarasi anti bullying. Kegiatan ini berlansgung di madrasah setempat, Selasa (18/07/2023).

 

Hj Luluk Sriwijayati selaku Kepala Madrasah (Kamad) menuturkan alasannya mengadakan deklarasi anti bullying di momen tahun baru hijriyah. Ia merasa risau dengan banyaknya kabar berita baik di media online atau TV tentang kejadian perundungan di lingkungan sekolah.

 

“Diakui atau tidak, banyak kabar yang memberitakan tentang perundungan di lingkungan pendidikan. Untuk itu deklarasi ini adalah bagian upaya mencegah perundungan di lembaga kami,” katanya.

 

Mengutip survei karakter tahun 2022 yang pernah dipaparkan oleh Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) Nadiem Makarim yang tersebut melibatkan 260 ribu sekolah di Indonesia di level SD/Madrasah hingga SMA/SMK. Serta a 6,5 juta peserta didik dan 3,1 juta guru yang dilibatkan dalam survei tersebut.

 

“Dari survei tersebut Nadiem Makarim mengatakan ada 24,4 persen potensi perundungan atau bullying di lingkungan sekolah,” terangnya.

 

Oleh karena itu, Luluk mengajak lembaga pendidikan tidak mengacuhkan persoalan perundungan. Karena siswa yang mengalami perundungan akan memberi dampak buruk pada mental siswa dalam perjalanan kehidupannya. Semua pihak dari guru, wali murid dan siswa harus bersama-sama menciptakan madrasah ramah anak.

 

“Tentu komitmen kami mewujudkan madrasah ramah anak, madrasah yang nyaman, tenang dan tentram bagi belajar peserta didik,” ungkapnya.

 

Dijelaskan, MI Miftahul Ulum Balongmacekan Tarik telah membentuk satgas yang dipimpin oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dengan anggota guru dan perwakilan siswa di masing-masing kelas. Siswa yang menjadi satgas akan diberi bimbingan bagaimana menyikapi jika ada kasus perundungan yang lepas dari pengawasan guru.

 

“Kan tidak semua kegiatan siswa terpantau oleh guru. Maka dari itu peran siswa dalam satgas ini sangat penting,” tandasnya.

 

Isi Deklarasi Anti Perundungan yang dibacakan oleh satgas adalah sebagai berikut:

 

Kami akan menghargai perasaan teman dan menghormati guru, kami akan menghilangkan perundungan, kami akam menghargai pendapat teman. Kami akan membantu saat teman ada kesulitan, kami akan peduli pada teman, kami akam menyebarkan pesan-pesan positif secara langsung atau melalui media sosial.

 

Selanjutnya, kami tidak akan menyebarkan kebohongan di media sosial, kami tidak akan melakukan body shaming pada teman, kami tidak akan memanggil teman dengan panggilan yang membuat tidak nyaman dan kami tidak akan membentak teman.


Metropolis Terbaru