• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

HAJI

Mayoritas Calon Haji yang Meninggal adalah dari Jawa Timur

Mayoritas Calon Haji yang Meninggal adalah dari Jawa Timur
Mayoritas calon jamaah haji yang meninggal di Tanah Suci adalah dari Jatim. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Mayoritas calon jamaah haji yang meninggal di Tanah Suci adalah dari Jatim. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Surabaya, NU Online Jatim

Ini kabar duka karena kebanyakan calon jamaah haji yang wafat adalah dari Jawa Timur. Bahkan jumlah jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci asal Embarkasi Surabaya terus bertambah. Data terbaru dari Kanwil Kemenag Jawa Timur, jumlah jamaah meninggal dunia asal provinsi ini sudah mencapai 19 orang.


Hingga Sabtu (17/6/2023) pagi, jamaah haji asal Jawa Timur yang meninggal dunia kini berjumlah 19 orang. Dari jumlah tersebut, 7 orang jamaah haji meninggal dunia di Madinah, 11 orang jamaah haji meninggal dunia di Makkah dan 1 orang jamaah haji meninggal dunia di Jeddah. Sebagian besar jamaah haji meninggal dunia dilaporkan karena penyakit jantung. Rata-rata jamaah haji yang meninggal dunia berusia di atas 60 tahun.


Perlu diketahui bahwa hingga Sabtu pagi ini, total jamaah dari seluruh wilayah di Indonesia yang wafat di Tanah Suci mencapai  68 orang, 19 orang di antaranya berasal dari Embarkasi Surabaya. Dengan demikian, 28 persen jamaah haji Indonesia yang meninggal saat akan menjalankan ibadah haji di Tanah Suci yang paling banyak ialah berasal dari Jatim.


"Jamaah (calon) haji asal Jawa Timur yang meninggal dunia kini berjumlah 19 orang. dari jumlah tersebut, 7 orang jamaah haji meninggal dunia di Madinah, 11 orang jamaah haji meninggal dunia di Makkah dan 1 orang jamaah haji meninggal dunia di Jeddah,” kata Husnul Marham, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Sabtu (17/6/2023).


Pada saat yang sama, terdapat total 36 jamaah calon haji dari Jawa Timur tertunda keberangkatannya. Ada berbagai faktor yang menyebabkan pemberangkatan jamaah calon haji tertunda. 6 orang masih dirawat di rumah sakit beserta 6 orang pendampingnya, 7 orang menjalani perawatan di rumah, 3 orang hamil, 1 orang mengundurkan diri dan 13 orang terkendala pengurusan visa.

 

Berdasarkan catatan, dari total 210.680 jamaah haji reguler, 73,72 persen masuk kategori risiko tinggi atau risti, yaitu lanjut usia (65 tahun ke atas) dan atau pengidap penyakit bawaan sejak dari Tanah Air. 


Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia atau KKHI Makkah, dr Edi Supriyatna menjelaskan bahwa penyebab jamaah haji non-risti wafat adalah penyakit jantung, tepatnya syok kardiogenik dan infark miokard. Keduanya juga merupakan dua penyakit tertinggi yang menyebabkan kematian jamaah secara umum. 


Edi mengatakan, para jamaah nonristi itu tidak mendadak sakit jantung.


"Sebenarnya sudah memiliki penyakit jantung di Tanah Air. Banyak jamaah haji tidak menyadari telah memiliki penyakit jantung," tandasnya.


Metropolis Terbaru