• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Muslimat NU di Mojokerto Diingatkan Tanggung Jawab Jamiyah dan Negara

Muslimat NU di Mojokerto Diingatkan Tanggung Jawab Jamiyah dan Negara
Ketua 4 PW Muslimat NU Jatim, Hj Yayuk Wahyuningsih. (Foto: NOJ/ Yuli Novita Hanum)
Ketua 4 PW Muslimat NU Jatim, Hj Yayuk Wahyuningsih. (Foto: NOJ/ Yuli Novita Hanum)

Mojokerto, NU Online Jatim
Ketua 4 Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jatim, Hj Yayuk Wahyuningsih mengatakan, Muslimat NU merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat keagamaan. Untuk itu, ia punya dua tanggung jawab besar, yakni tanggung jawab keagamaan melaui NU dan tanggung jawab kebangsaan.


“Ada dua tugas berat bagi Muslimat NU, satu dari NU dan satunya dari negara. Ini semuanya sama-sama diemban oleh ibu-ibu di Muslimat NU,” ujarnya saat Konferensi Cabang (Konfercab) XVII pada Sabtu (25/06/2022). Kegiatan bertajuk ‘Kemandirian Muslimat Nahdlatul Ulama untuk Kemaslahatan Umat’ itu dipusatkan di Aula Wisma PCNU setempat.


Disebutkan, tanggung jawab tersebut melekar karena ia bagian dari agen pembangunan sebuah negara. Padahal, di sisi lain ia punya tanggung jawab sebagai seorang perempuan untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Kedua, kader Muslimat NU ini pasti juga seorang istri atau pernah menjadi istri yang punya tugas berkhidmat kepada suami.


“Istri itu punya tugas yang sangat berat, yakni as-sholihatu al-qonitatu atau istri yang salehah,” terangnya.


Ketiga, Muslimat NU ini juga seorang ibu. Tugas seorang ibu ialah membimbing putra-putrinya sejak dari lahir sampai dewasa agar menjadi manusia yang baik, serta dididik menjadi anak yang saleh-salehah. Ia pun berpesan, agar terus membentengi putra-putrinya dari paham-paham transnasionalis yang mulai berkembang di Indonesia.


“Di tambah lagi tugas dan kewajibannya sebagai kader Muslimat NU yang termasuk banon NU, yaitu harus taat dan patuh kepada ulama. Visi dan misi Muslimat NU pun sama dengan NU,” tegasnya.


Terakhir, Muslimat NU sebagai warga negara hendaknya juga menjalan tugas dari negara. Yakni  ikut menjaga NKRI melalui pemahaman yang mendalam terhadap Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika.


“Muslimat NU dalam menjalankan programnya juga hendaknya meliputi dua hal tanggung jawab di atas. Yakni tugas negara dan NU, tidak boleh berjalan sendiri,” ungkapnya.


Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa konferensi merupakan kontestasi untuk memilih pemimpin. Oleh karenanya, ia berharap pemimpin yang terpilih nantinya benar-benar memiliki ghirah yang kuat terhadap organisasi.


“Siapapun yang terpilih nantinya jadi Ketua Muslimat NU itu tidak ada bayarannya, tetapi kedudukannya sama seperti pejabat di negara,” tandasnya.


Metropolis Terbaru