Mojokerto, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto akan mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab) di tahun 2022. Menjelang permusyawaratan tertinggi Muslimat NU Kabupaten Mojokerto tersebut, Ketua PC Muslimat NU Mojokerto Hj Ismy Latifah menyampaikan, agar kader berpikir rasional dalam memilih pimpinan.
“Kader atau pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) diharapkan untuk sportif, jujur, berhati jernih, berpikir rasional dalam memilih sosok pemimpin,” ujarnya, Ahad (09/01/2021).
Menurutnya, kriteria calon pemimpin meliputi banyak hal. Pertama, harus punya atau lulusan pondok pesantren. “Karena nantinya ketika ada doa namun harokatnya salah dapat memperbaikinya. Soalnya sudah belajar kitab kuning,” tuturnya.
Kedua, latar belakang pendidikan. Tanpa dipungkiri lagi, latar belakang seseorang dalam hal pendidikan itu menentukan kualitas seseorang.
“Jadi, latar belakang pendidikan harus sangat diperhatikan, minimal Strata 1 (S1),” sebutnya.
Ketiga, alim dalam hal kitab kuning. Keempat, mampu berdakwah atau ceramah dengan baik. Karena Muslimat NU adalah organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan sebagaimana NU yang dituntut untuk selalu berdakwah.
“Misal ketika memberi tausiyah itu mantap, enak di dengar, contoh-contohnya ilmiah dan jelas, serta dalil-dalilnya akurat,” terangnya.
Kelima, memiliki semangat dan ikhlas dalam berjihad mensyiarkan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Keenam, memiliki karakter pemimpin yang jempolon.
“Seperti bersikap lemah lembut, ramah, santun, dan enak di pandang wajahnya tidak cemberut,” urainya.
Keenam kriteria tersebut menurutnya hanya dimiliki orang-orang yang sudah paham khidmatnya perjuangan yang sangat licin, dan ada kerikil-kerikil tajam. “Bahkan, tidak dapat dipungkiri ia bisa menyikapi semua persoalan dengan kecerdasan,” tandasnya.