• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Muslimat NU Surabaya Terima Kunjungan Peneliti Delegasi Asia-Afrika

Muslimat NU Surabaya Terima Kunjungan Peneliti Delegasi Asia-Afrika
Muslimat NU Surabaya. (Foto: NOJ/AH)
Muslimat NU Surabaya. (Foto: NOJ/AH)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya menerima kunjungan para peneliti yang berasal dari sejumlah negara di Asia-Afrika. Kedatangan mereka berkaitan dengan pelatihan kerja sama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKBN), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan United Nation Population Fund (UNFPA) yang berlangsung di Kantor Muslimat NU Jalan A Yani Wonokromo Surabaya, pada Kamis (28/07/23). 

 

Dalam kunjungan tersebut, sejumlah isu dibahas berkaitan dengan peran dan kontribusi perempuan terhadap pemberdayaan masyarakat utamanya keberhasilan Kota Surabaya dalam penerapan program keluarga berencana dan penurunan stunting. 

 

Ibu Nyai Masfufah Ketua II PC Muslimat NU Surabaya bersyukur mendapat kepercayaan menerima kunjungan sejumlah tamu negara untuk berbagi pengalaman yang dilakukan ibu-ibu Muslimat di Kota Pahlawan. 

 

“Dihadapan para peneliti luar negeri, Muslimat NU berbagi pengalaman yang telah di capai berkaitan dengan bidang garap keagamaan, ekonomi, sosial, tenaga kerja, pedidikan, lingkunngan hidup, kesehatan hingga hukum dan advokasi,” katanya.

 

Keberhasilan sejumalah agenda tersebut tidak terlepas dari adanya sinergi dari pemerintah dengan organisasi keislaman seperti NU yang memudahkan pelaksanaan dan pendampingan masyarakat berjalan efektif melalui majelis taklim dan pengajian. 

 

“Posisi perempuan dalam islam memiliki peranan sangat pentng, perjalanan sebuah peradaban menurutnya juga bergantunng pada peran perempuan. Dalam rumah tangga juga ibu berperan sebagai madrosatul ula atau pendidik pertama,” terangnya.

 

Sementara itu, Zhaw Min Than salah satu perwakilan asal Myanmar mengaku takjub kepada Muslimat NU yang mampu membawa organisasi bisa terus memperjuangkan visinya.

 

“Di Myanmar penduduk muslim sebagai minoritas tidak memiliki wadah untuk berdiskusi terlebih dalam persoalan pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja bagi perempuan,” ujarnya.

 

Para delegasi terdiri dari 14 orang yang berasal dari Nepal, Myanmar, Ethiopia, Burundi, dan Malaysia. Selama 7 hari penuh mulai dari Senin-Ahad (24-28/07/2023) mereka saling berbagi pengalaman dan praktik-praktik baik tentang kesehatan reproduksi, pencegahan perkawinan anak, KB, dan pencegahan stunting.


Metropolis Terbaru