Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar kegiatan Ngaji Nusantara Ramadhan 1446 H bertajuk ‘Berkarya Tanpa Lelah, Beribadah Tanpa Lupa’. Diskusi ini menjadi episode terakhir sekaligus penutup dari rangkaian Ngaji Nusantara yang telah berlangsung selama bulan Ramadhan. Acara ini diselenggarakan di Aula KH Bisri Syansuri dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube NU Jatim Channel, Kamis (20/03/2025).
Diskusi dipimpin oleh Imam Fawaid sebagai moderator dengan menghadirkan dua narasumber utama, yakni H Imam Muchlas, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Jawa Timur (Jatim) dan H Iqbal Faizin, pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jawa Timur. Tausiyah penutup disampaikan oleh KH Ishari Shofwan.
Pengurus LKNU Jatim, H Iqbal Faizin menyoroti kontribusi LKNU dalam menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya melalui jaringan rumah sakit NU di Jawa Timur. Saat ini, lebih dari 30 rumah sakit NU telah melayani pasien, dengan sekitar 90 persen di antaranya merupakan peserta BPJS Kesehatan. Ia menegaskan pentingnya profesionalisme dalam menghadapi tantangan regulasi dan perubahan kebijakan kesehatan.
“Menjaga kualitas layanan kesehatan menjadi tantangan utama, terutama dengan perubahan kebijakan BPJS. Namun, dengan semangat melayani dan keistiqamahan tenaga medis, kami berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Kemudian Diskusi dilanjutkan Ketua DPW K-Sarbumusi Jatim, H Imam Muchlas membahas perjalanan panjang Sarbumusi sejak didirikan pada 1955. Organisasi ini sempat dibubarkan pada era Orde Baru tahun 1973, namun bangkit kembali pada 1998 berkat dukungan para tokoh NU, termasuk almarhum Gus Dur. Kini, Sarbumusi terus memperjuangkan hak-hak pekerja dan meningkatkan kesejahteraan buruh di berbagai sektor industri.
“Kami mengedepankan prinsip kerja keras dan perjuangan yang dilandasi nilai-nilai Islam. Buruh bukan hanya sekadar pekerja, tetapi juga bagian dari perjuangan besar dalam membangun kesejahteraan umat,” terangnya.
Sebagai puncak dan penutup dari rangkaian Ngaji Nusantara, Tausiyah dari KH Ishari Shofwan menekankan filosofi keseimbangan antara bekerja dan beribadah. Ia mengingatkan bahwa seorang Muslim harus bekerja seolah-olah akan hidup selamanya dan beribadah seolah-olah akan mati besok.
“Islam mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh, tetapi jangan sampai melupakan ibadah sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah,” jelasnya.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya pemahaman fikih dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal zakat. Dengan menjelaskan waktu-waktu pembayaran zakat fitrah dan dampak penundaan pembayaran. Ia mengingatkan pentingnya ketepatan dalam menjalankan kewajiban agama agar memperoleh keberkahan.
Penulis: Hamdan