Metropolis

Ning Farida Ulfi Ceritakan Alasan Sahabat Jabir Menikahi Janda

Ahad, 5 Januari 2025 | 12:00 WIB

Ning Farida Ulfi Ceritakan Alasan Sahabat Jabir Menikahi Janda

Ning Farida Ulfi Naimah saat kajian kitab Mambau Saadah di Bayt Mohammadi Indonesia, Pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Aswaja NU Center Sidoarjo, Ning Farida Ulfi Na’imah menjelaskan hadist yang menceritakan Sahabat Jabir bin Abdullah saat memilih istri. Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi kajian kitab Mambau Sa'adah di Bayt Mohammadi Indonesia, Pacet, Mojokerto, Jumat (03/01/2025).

 

Ia menyampaikan, saat Sahabat Jabir bin Abdullah ditanya apakah menikah dengan perawan atau janda. Sahabat Jabir menjawab ia menikahi janda. Mendengar jawaban Sahabat Jabir, Nabi Muhammad SAW menanyakan kenapa ia tidak menikah dengan perawan saja.

 

“Apakah hadist ini maknanya perintah menikahi perawan? Bisa jadi iya, karena jika menikah dengan perawan bisa saling membahagiakan,” terangnya.

 

Dalam hadist yang lain diriwayat oleh Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Nasa’i. Sahabat Jabir menjawab bahwa ayahnya sudah wafat. Sahabat Jabir mempunyai banyak saudara perempuan yang masih kecil-kecil. Maka ketika memilih menikah dengan perawan, berarti istrinya adalah seumuran dengan adik-adiknya.

 

“Ini bagus jawabnya Sahabat Jabir, tidak kemudian mendiskreditkan janda. Akan tetapi alasannya jika menikah dengan perawan yang seumuran dengan adik-adiknya, maka istri Sahabat Jabir tidak bisa mendidik adik-adiknya,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, Sahabat Jabir memilih menikahi janda agar bisa merawat dan mendidik adik-adiknya. Mendengar jawaban Sahabat Jabir, Nabi Muhammad SAW merespons dengan menilai alasan Sahabat Jabir menikah dengan janda sangat tepat.

 

“Dari kisah dalam hadist ini, dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang tidak harus menikah dengan perawan,” terangnya.

 

Dirinya mengatakan, yang perlu digaris bawahi dari hal itu yakni tidak selalu yang membuat bahagia itu perawan. Bisa jadi janda jauh lebih bisa memberikan kebahagiaan.

 

“Maka baiknya saling memahami, tolong menolong, dan saling menyemangati. Konsep ini sangat penting, karena aktivitas intim yang sukses adalah yang membahagiakan kedua belah pihak, baik suami atau istri,” tandasnya.