Ning Ulvi Jelaskan Kelebihan ASI Dibanding Susu Formula

Sidoarjo, NU Online Jatim

Air Susu Ibu (ASI) disebut mempunyai sangat banyak manfaat oleh Wakil Ketua Aswaja NU Center (Asnuter) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Farida Ulvi Na'imah. Di antaranya dapat memberikan perlawanan terhadap infeksi. Sebab, antibodi yang diberikan dari ibu dapat membantu bayi untuk melawan beberapa penyakit infeksi seperti diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, dan radang selaput.

 

Pernyataan tersebut ia sampaikan di momen Hari ASI Internasional yang jatuh pada 1 Agustus. Menurutnya, ASI juga baik untuk bayi yang lahir prematur karena berkontribusi dalam sistem kekebalan tubuh bayi. Memiliki nutrisi yang mudah dicerna oleh bayi yang baru lahir dan dapat mencegah obesitas pada anak.

 

“Kelebihan ASI tidak memerlukan biaya sepeserpun untuk menyusui bayi, berbeda dengan Susu Formula (Sufor) . Memberi ASI juga tidak memerlukan banyak peralatan seperti botol dot atau lainnya. Kecuali sang bunda memompa ASI dan memberikannya untuk bayi,” ucapnya saat dihubungi NU Online Jatim, Sanin (01/08/2022) sore. 

 

Kepala Prodi (Kaprodi) Hukum Keluarga Islam (HKI) Institut Pesantren KH Abdul Chalim (Ikhac) Pacet, Mojokerto itu juga menyebut ASI lebih Praktis. ASI akan selalu tersedia segar langsung untuk bayi. Tentunya hal ini sangat praktis dibanding Sufor yang harus dibeli ketika sudah habis atau harus dibuang ketika sudah terlalu lama berada di suhu ruang. Menyusui bayi juga akan sangat praktis di malam hari, karena tidak perlu mencuci botol dot atau menghangatkan botol di tengah malam.

 

“Kaya nutrisi dan mudah dicerna. Dalam kasus pengolahan Sufor, jika susu terlalu encer bisa menyebabkan bayi diare, jika susu terlalu kental akan menyebabkan bayi sembelit,” ungkapnya. 

 

Ning Ulvi sapaan akrabnya lantas menyemangati mama-mama muda untuk semangat saat menyusui. Dijelaskan menyusui bayi adalah hal yang penting sekali. Selain dengan alasan kesehatan, tumbuh-kembang bayi, bahkan menyusui diatur dalam agama. Dalam kasus tidak keluar ASI sekalipun, agama memberikan solusi dengan ibu persusuan. 

 

“Saya berharap semakin banyak calon orang tua yang konsen atas masalah ini. Sejak sebelum menikah sudah memiliki pengetahuan yang baik atas pentingnya menyusui bayi,” tandasnya.