• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Pengaruh Puasa dalam Menunjang Kesehatan Tubuh, Ini Penjelasannya

Pengaruh Puasa dalam Menunjang Kesehatan Tubuh, Ini Penjelasannya
Program Tabuh Maghrib PWNU Jatim yang digelar di Aula KH Bisri Syansuri, lantai 1, Gedung PWNU Jatim, Kamis (14/03/2024). (Foto: tangkap layar)
Program Tabuh Maghrib PWNU Jatim yang digelar di Aula KH Bisri Syansuri, lantai 1, Gedung PWNU Jatim, Kamis (14/03/2024). (Foto: tangkap layar)

Surabaya, NU Online Jatim

Puasa di bulan Ramadhan diwajibkan bagi umat Islam yang mampu. Adanya puasa, termasuk puasa sunnah, akan menunjang kesehatan dalam tubuh. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah SAW, bahwa berpuasalah maka engkau akan sehat.

 

Penegasan tersebut disampaikan oleh pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, dr Abdullah Machin. Hal itu diungkap dalam program Tabuh Maghrib oleh PWNU Jatim yang dipusatkan Aula KH Bisri Syansuri, lantai 1, Gedung PWNU Jatim, Kamis (14/03/2024).

 

“Hadits tersebut telah disampaikan lebih 14 abad yang lalu. Dan baru akhir-akhir ini dengan kemajuan penelitian di bidang kesehatan, banyak bukti bahwa memang puasa itu menyehatkan,” ujar dr Machin.

 

Pengurus LKNU PWNU Jatim bidang Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan itu menambahkan, dengan berpuasa sel-sel tubuh yang kurang baik akan mengalami regenerasi, berganti dengan sel baru yang lebih sehat.

 

“Dengan berpuasa sel-sel yang ada di tubuh kita yang mengalami gangguan dan berpotensi mengganggu sel-sel lain yang masih hidup akan mengalami regenerasi dengan baik,” terangnya.

 

Dirinya menyebutkan, Rasulullah melarang umat Islam berpuasa berkepanjangan, yakni selama 24 jam. Hal itu karena akan menimbulkan stres bagi tubuh. Makanya, berpuasa hanya dilakukan mulai terbit fajar hingga terbenam matahari agar stres dapat dikelola dengan baik atau optimal.

 

“Dan, salah satu cara agar stres optimal dalam tubuh ialah dengan cara berpuasa,” kata dr Machin.

 

Puasa menambah fungsi otak
Machin menyampaikan, dengan berpuasa juga akan menambah kekuatan fungsi otak. Makanya, dalam tradisi pesantren, salah satu tirakat yang dilakukan santri ialah dengan berpuasa.

 

“Sebab, dengan berpuasa aliran darah lebih bagus dan penyerapan terhadap ilmu akan semakin bagus. Artinya, dengan aliran darah yang bagus akan menambah fungsi otak,” tuturnya.

 

Sementara itu, dr Ahmad Firdaus Sani, narasumber lain yang juga pengurus LKNU PWNU Jatim, mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu bentuk hormesis. Menurutnya, dengan puasa akan mengurangi daya makanan sehingga dapat menyehatkan tubuh.

 

“Karena justru bila berlebihan tidak bagus. Kita akan semakin sehat dengan berpuasa karena makan yang teratur,” ungkapnya.

 

Puasa meringankan stroke
Ia menambahkan, dengan berpuasa juga dapat meringankan penyakit stroke. Menurutnya, seseorang yang sebelumnya rutin berpuasa bila terkena stroke, maka penyakit strokenya lebih ringan. Sehingga memiliki kemungkinan sembuh yang lebih besar daripada orang yang jarang berpuasa.

 

“Makanya, bagi pasien stroke ringan dokter akan memperbolehkan mereka untuk berpuasa, karena dengan berpuasa justru akan memperbaiki hingga menyembuhkan penyakit yang diidapnya,” katanya.

 

Tak cukup itu, berpuasa sama halnya dengan intermittent fasting (pembatasan waktu) dalam sebuah metode diet. Bahkan, menurutnya metode diet sebenarnya meniru gaya berpuasa, yakni makan teratur.

 

“Puasa Ramadhan itu lebih bagus dari intermittent fasting, karena jika jadwal makan itu teratur maka hormon-hormon dalam mencerna makanan nanti keluarnya juga akan teratur, sehingga akan terhindar dari penyakit seperti diabetes dan lainnya,” pungkasnya.

 

Diketahui, program tersebut digelar selama empat hari dalam sepekan di bulan Ramadhan, mulai Selasa hingga Jumat, dengan beragam tema pembahasan. Pasca itu, dilanjut podcast dengan tema terkait secara live di Instagram PWNU Jatim. Podcast ini bertajuk Obrolan Jelang Buka atau Ojeka yang menyasar generasi Z dan milenial.


Metropolis Terbaru