• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Pengurus Fatayat NU di Sidoarjo Dilatih Pemulasaran Jenazah Covid-19

Pengurus Fatayat NU di Sidoarjo Dilatih Pemulasaran Jenazah Covid-19
Pengurus PAC Fatayat NU Buduran, Kabupaten Sidoarjo saat mengikuti praktek memandikan jenazah di kantor MWCNU Buduran, Ahad (08/08/2021).(Foto: NOJ/LYR)
Pengurus PAC Fatayat NU Buduran, Kabupaten Sidoarjo saat mengikuti praktek memandikan jenazah di kantor MWCNU Buduran, Ahad (08/08/2021).(Foto: NOJ/LYR)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo dilatih keterampilan pemulasaran jenazah Covid-19, Ahad (08/08/2021). Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Buduran ini juga dalam rangka menyikapi terbatasnya pengetahuan petugas pemakaman bagi jenazah yang tepapar Covid-19.

 

Acara ini dipusatkan di kantor MWCNU Buduran dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain kader Fatayat NU, peserta lain dalam kegiatan ini terdiri dari anggota Muslimat NU, Modin desa, serta utusan Pengurus Ranting NU (PRNU) se-Kecamatan Buduran.

 

Dalam pelaksanaan diklat ini, panitia bekerja sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo melalui Satgas Covid-19 PCNU setempat. Peserta dibekali materi dan praktik tentang protokol penatalaksanaan dan pemulasaraaan, serta  pemakaman jenazah Covid-19.

 

Ketua Satgas Covid-19 PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin menuturkan, pemulasaran jenazah Covid-19 merupakan program PCNU dan sudah ada beberapa MWCNU yang mengadakannya. Dirinya menambahkan, mengingat pentingnya kegiatan ini PCNU Sidoarjo memberikan bantuan berupa anggaran dana sejumlah Rp 2 juta bagi setiap MWCNU yang melaksanakannya.

 

“Harapan kita masyarakat supaya lebih paham dan punya keberanian untuk merawat jenazah yang terpapar Covid-19. Karena tidak cukup hanya punya keterampilan saja. Akan tetapi harus punya keyakinan yang kuat. Oleh karena itu, PCNU punya kewajiban untuk memberikan keyakinan kepada para kader bahwa menolong orang yang sedang kesusahan pasti akan ditolong oleh Allah SWT,” tutur Kiai Zainal.

 

Sementara itu, Ketua MWCNU Buduran Ustadz Moch Zaki Mubarok mengatakan, selain menggelar diklat tersebut, pihaknya selama ini juga telah menerapkan praktek tiga T.

 

Yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Selain itu juga mendukung program vaksinasi pemerintah menuju herd immunity.

 

“Kami berharap peserta diklat ini nantinya bisa membantu perawatan jenazah Covid-19, kami juga telah menjalin komunikasi dengan pihak pemerintah Kecamatan Buduran terkait penyelenggaraan kegiatan ini yang  diteruskan kepada pemerintah desa (Pemdes) se-Kecamatan Buduran. Peserta Diklat hari ini juga terlihat sangat antusias,” katanya.

 

Sementara Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Buduran Siti Mutoyibah yang juga turut menjadi peserta mengapresiasi atas terselenggaranya diklat pemulasaran jenazah Covid-19 oleh MWCNU Buduran tersebut.

 

 

“Alhamdulillah, setelah mengikuti fiklat ini saya bisa belajar dan mempraktikkan pelaksanaan pemusalaran jenazah  Covid-19 di desa saya. Selain itu, kami berpesan kepada anggota PAC  Fatayat NU Buduran agar menjadi garda terdepan di rantingnya masing apabila ada jenazah yang terpapar Covid-19,” ujarnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru