Sidoarjo, NU Online Jatim
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sidoarjo, H Mufi Imron Rosyadi mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada Madrasah Ibtidaiyah Muslimat Nahdlatula Ulama (MIMNU) Pucang, Sidoarjo yang merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-1 Abad pada Rabu (04/12/2024).
“Kami menyampaikan selamat atas pencapaian luar biasa ini. MIMNU Pucang telah menjadi madrasah yang tidak hanya terkemuka di Sidoarjo, tetapi juga telah mengintegrasikan pendidikan berbasis agama dan teknologi dengan sangat baik,” katanya.
Pria yang pernah menjadi Plt Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Timur itu memuji keberhasilan MIMNU Pucang Sidoarjo dalam menerapkan konsep madrasah tradisional dengan visi Internasional. Dengan berbagai inovasi seperti penerapan sistem sekolah full day, bilingual, dan peluncuran program Sains of Al-Qur’an, MIMNU Pucang telah membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan yang komprehensif dan berdaya saing tinggi.
“Untuk menjadi madrasah yang terbaik, kita harus terus bermimpi dan berinovasi. MIMNU Pucang sudah menunjukkan jalannya, dan saya mengajak semua pengelola madrasah untuk terus berusaha mengkolaborasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan iman dan taqwa,” ujarnya.
Dalam segala inovasinya, pihaknya menekankan untuk tetap mengedepankan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) dan akhlakul karimah.
“Selamat untuk MI Muslimat NU Pucang atas 1 Abad perjalanannya. Semoga dengan perayaan ini kita semua semakin maju, semakin berkembang, dan semakin mendunia,” tandasnya.
Sementara Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sidoarjo, Hj Ainun Jariyah mengaku bangga atas usia 1 abad MIMNU Pucang di tahun 2024 ini. Ia juga meminta agar para pendidik di MI, MTS, MA dan RA NU Pucang tetap mengedepankan pendidikan yang berkarakter.
“Meskipun sudah bertaraf Internasional, MIMNU Pucang tidak boleh meninggalkan ajaran Aswaja. Ini penting untuk menciptakan anak didik yang berakhlakul karimah,” jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, Harlah MIMNU Pucang Sidoarjo mendapat banyak ucapan selamat dari berbagai pihak melalui karangan bunga dan video pendek. Seperti Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indarparanwansa hingga KH Reza Ahmad Zahid Lirboyo, Kediri.