Metropolis

Rektor UNU Sidoarjo Jelaskan 10 Poin Penting Tata Kelola Kelembagaan Perguruan Tinggi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB

Rektor UNU Sidoarjo Jelaskan 10 Poin Penting Tata Kelola Kelembagaan Perguruan Tinggi

Ketua Forum Rektor PTNU saat menjadi narasumber FGD Tata Kelola Kelembagaan di UNU NTB. (Foto: NOJ/Maschan)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), H Fatkul Anam menjelaskan 10 poin penting tata kelola kelembagaan perguruan tinggi yang unggul dan profesional. Hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber pada Forum Grup Discussion (FGD) di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (24/12/2024).

 

"Masing-masing PTNU mempunyai kelebihan, itu yang akan kita tularkan kepada PTNU yang lain. Dengan pola seperti ini kita bisa bergerak bersama, maju bersama untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul di masa yang akan datang," jelasnya saat menyampaikan materi.

 

Kegiatan FGD yang membahas Tata Kelola PTNU tersebut dihadiri oleh 30 peserta civitas akademika UNU NTB, mulai dari Ketua Senat, Rektor, Wakil Rektor, Biro, Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi Sekretaris Prodi, Kepala Lembaga/Unit, Pusat Studio, Direktur Klinik dan Kabag di lingkungan UNU NTB.

 

Fatkul Anam yang juga Rektor UNU Sidoarjo mengatakan sharing pengalaman seperti ini sangat diperlukan, kalau perlu diagendakan secara rutin. Terlebih UNU NTB juga baru saja memperoleh akreditasi institusi baik sekali.

 

"Ini menunjukkan tata kelola UNU NTB sudah pada pada jalur yg benar, tinggal poles beberapa komponen yang masih kurang," sambungnya dengan nada optimis.

 

Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan 10 poin penting yang menjadi strategi tata kelola kelembagaan perguruan tinggi yang telah diterapkan di Unusida. Di antaranya: 

 

1. Penguatan Struktur Organisasi

Penyesuaian struktur organisasi yang efisien, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas pada setiap unit kerja. Peningkatan koordinasi antar unit untuk mendukung tercapainya tujuan lembaga.

 

2. Pengembangan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel

Penyusunan kebijakan kelembagaan yang berbasis data dan evidence-based decision making. Pengelolaan dokumen dan arsip institusi yang terintegrasi secara digital. Penerapan sistem pelaporan yang transparan dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan.

 

3. Perencanaan Strategis yang Berkelanjutan

Penyusunan rencana strategis kelembagaan jangka pendek, menengah, dan panjang. Penetapan indikator kinerja utama (IKU) untuk mengukur capaian kelembagaan. Evaluasi dan pembaruan kebijakan secara berkala untuk meningkatkan efisiensi.

 

4. Optimalisasi Tata Kelola Berbasis Teknologi

Implementasi sistem manajemen berbasis teknologi informasi (e-governance). Digitalisasi layanan administrasi untuk mempercepat proses kerja. Pemanfaatan platform berbasis cloud untuk menyimpan dan mengelola data kelembagaan.

 

5. Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola Kelembagaan

Pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi pengelola tata kelola perguruan tinggi. Peningkatan pemahaman tentang regulasi dan kebijakan pendidikan tinggi. Penyediaan insentif bagi staf yang menunjukkan kinerja unggul dalam pengelolaan kelembagaan.

 

6. Penguatan Sistem Monitoring dan Evaluasi Internal

Pembentukan unit khusus untuk audit internal dan evaluasi kinerja lembaga. Penyusunan mekanisme monitoring berkelanjutan terhadap program dan kegiatan. Pelibatan pihak eksternal untuk memberikan masukan terhadap tata kelola kelembagaan.

 

7. Peningkatan Kualitas Layanan Administrasi

Standarisasi prosedur operasional (SOP) untuk seluruh unit administrasi. Penyediaan layanan yang cepat, mudah diakses, dan responsif. Peningkatan kepuasan pengguna melalui survei dan umpan balik reguler.

 

8. Penguatan Kolaborasi Antar Unit Kelembagaan

Sinergi antar unit untuk mencapai tujuan strategis perguruan tinggi. Penyelarasan program kerja setiap unit dengan visi dan misi institusi. Pengelolaan konflik antar unit secara profesional dan berbasis solusi.

 

9. Pengelolaan Keuangan Kelembagaan yang Efisien

Pengembangan sistem pengelolaan anggaran berbasis kinerja, Diversifikasi sumber pendanaan untuk mendukung stabilitas keuangan. Transparansi dalam alokasi dan pelaporan penggunaan dana kelembagaan.

 

10. Peningkatan Reputasi dan Branding Institusi

Pengelolaan citra kelembagaan melalui promosi yang konsisten dan positif. Penguatan kolaborasi dengan stakeholder eksternal untuk meningkatkan kepercayaan publik. Publikasi capaian kelembagaan sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi.