• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

Sekretaris NU Jatim Minta Pemerintah Geber Vaksinasi sebelum PTM Terbatas

Sekretaris NU Jatim Minta Pemerintah Geber Vaksinasi sebelum PTM Terbatas
Prof Akh Muzakki, Sekretaris PWNU Jatim. (Foto: NOJ/mas)
Prof Akh Muzakki, Sekretaris PWNU Jatim. (Foto: NOJ/mas)

Surabaya, NU Online Jatim

Adanya pandemi Covid-19 juga berdampak pada sektor pendidikan. Sudah satu tahun lebih para pelajar melaksanakan pembelajaran secara daring. Oleh karena itu, Pemerintah Pusah telah memberi angin segar terhadao pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

 

Kendati demikian, wacana PTM terbatas tersebut dikritisi oleh Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Prof Akh Muzakki. Menurutnya, pelaksanaan PTM terbatas terkesan memaksa di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih mencemaskan.

 

“Permasalahan PTM memang dilemma. Namun saya mengkritik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Saya mengatakan bahwa PTM harus diimbangi dengan vaksinasi. Kita tau untuk masuk mall saja butuh vaksin, apalagi sekolah? Yang harus dipertimbangkan juga mengingat banyak anak-anak yang terinfeksi Covid-19,” kata Prof Zaki, Ahad (28/08/2021).

 

Prof Zaki mengungkapkan bahwa seharusnya vaksinasi massal untuk siswa dan tenaga pendidik menjadi prioritas daripada terkesan memaksakan PTM terbatas.

 

“Vaksinasi untuk siswa dan tenaga pendidik lebih urgent daripada PTM terbatas. Ini dilema antara mementingkan keselamatan jiwa atau psikoasosial. Karena Pak Nadiem menyampaikan bahwa pembelajaran daring tidak efektif dan menyebabkan learning loss, namun loss-nya dari mana?,” ungkap Dewan Pendidikan Jatim ini.

 

Menurut Prof Zaki, pembelajaran daring justru melahirkan seni-seni baru dari cara mengajar guru.

 

“Dari situ juga muncul peran serta orang tua sebagai sekolah pertama bagi anaknya,” terangnya.

 

Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu juga menyebutkan bahwa orang tua siswa justru lebih khawatir jika sekolah offline diterapkan saat pandemi.

 

“Jika pemerintah baik level pusat hingga daerah membuka PTM karena desakan orang tua, saya tanya orang tua yang mana?,” ucapnya.

 

Prof Zaki menambahkan, ada beberapa masukan dari Dewan Pendidikan Jawa Timur kepada pemerintah sebelum membuka PTM terbatas.

 

“Pertama, pemerintah di level pusat atau daerah harus menggeber vaksinasi untuk siswa dan tenaga pendidik yang saat ini jumlahnya yang sudah divaksin masih 7 persen. Kedua, sekolah kita dorong untuk meningkatkan seni pembelajaran jarak jauh. Ketiga, ada penguatan keterampilan pendidik oleh orang tua,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru