Vaksinasi Massal NU Pakis Malang Dihadiri Kapolda Jatim

Malang, NU Online Jatim

Sumbangsih elemen Nahdlatul Ulama dalam penanganan Covid-19 tidak perlu diragukan lagi. Salah satunya seperti yang dilakukan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pakis, Malang yang menggelar vaksinasi massal. Kegiatan dipusatkan di Nahdlatul Ulama Islamic School (NUIS) Campus, Pakis, Kabupaten Malang, Ahad (29/08/2021).

 

"Alhamdulillah, MWCNU Pakis bekerja sama dengan semua elemen, baik dari Forkopimda Malang, Badan Otonom, Lembaga NU, dan lainnya menggelar vaksinasi massal. Sebanyak 1.050 dosis vaksin jenis Aztrazeneca disuntikkan kepada peserta," kata Junaedi, Ketua MWCNU Pakis.

 

Junaedi menuturkan, pelaksanaan vaksinanasi massal berjalan lancar, bahkan mendapat apresiasi positif dari warga. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme mereka untuk divaksinasi. Menurut Junaedi, 1.050 dosis yang disediakan tidak mencukupi sehingga harus dilanjutkan di tahap selanjutnya.

 

"Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Kekurangannya hanya soal ketersediaan dosis vaksin saja. Dari yang kami sediakan 1.050 itu, yang mendaftar sampai saat ini 1.400 sekian pendaftar," imbuhnya.

 

Ia berharap, proses vaksinasi ini selain untuk mencapai herd immunity, juga dapat menangkal hoaks soal vaksin yang beredar di masyarakat. “Oleh karenanya, sebelumnya kami melakukan sosialisasi dan edukasi bahwa vaksin itu halal dan aman,” ucap Junaedi.

 

Sementara itu Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta yang turut hadir pada kegiatan ini menyampaikan, agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan walaupun sudah divaksin. Ia juga berpesan agar masyarakat tidak takut vaksin.

 

"Mengutip pernyataan Ketua PWNU dan Ketua MUI Jawa Timur, bahwa vaksin itu aman dan halal. Jadi masyarakat jangan takut lagi dengan vaksin,” tuturnya.

 

Sedangkan Kapolres Malang, AKBP R Bagoes Wibisono Handoyo Koesoemah menyampaikan, bahwa pelaksanaan vaksinasi kali ini terpantau kondusif. “Alhamdulillah, pelaksanaannya rapi dan kondusif. Semuanya tertata dengan baik,” tuturnya.

 

Editor: A Habiburrahman