• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

SMK Plus NU Sidoarjo Siapkan Lulusan Siap Bekerja ke Jepang

SMK Plus NU Sidoarjo Siapkan Lulusan Siap Bekerja ke Jepang
Siswa SMK Plus NU Sidoarjo saat belajar. (Foto: NOJ/ M Alifian Zuhri F).
Siswa SMK Plus NU Sidoarjo saat belajar. (Foto: NOJ/ M Alifian Zuhri F).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Mulai tahun 2020 SMK Plus NU Sidoarjo mendapat bantuan program Retooling dari pemerintah. Untuk SMK Plus NU Sidoarjo program Retooling ini menghasilkan lulusan tenaga kerja caregiver yang langsung ditujukan ke negara Jepang. Kini SMK Plus NU Sidoarjo menyiapkan siswanya untuk bisa sukses mengikuti program Retooling tersebut.

 

Adapun yang diutamakan bisa bergabung di program Retooling ini adalah lulusan siswa-siswi SMK Plus NU Sidoarjo dari semua jurusan. Baik keperawatan, farmasi, desain komunikasi visual, animasi, akuntansi, dan perbankan syariah bisa gabung mengikuti program ini.

 

Siswa-siswi yang bisa terpilih program Retooling akan mengikuti pelatihan bahasa Jepang dari sekolah. Dan siswa-siswi yang mengikuti pelatihan tersebut harus lulus tes bahasa Jepang serta pelatihan sebagai caregiver juga harus lulus.

 

"Lembaga yang bertanggung jawab adalah BP2MI dan KOBA MIRAI sehingga tahun ini yang mengikuti program Retooling diharapkan lulus semua. Supaya tahun depan semua lulusan baik dari SMK Plus NU Sidoarjo maupun sekolah yang tergabung di SMK Plus NU Sidoarjo bisa mempersiapkan diri untuk bekerja ke Jepang dengan syarat belajar bahasa Jepang dengan waktu minimal 6 bulan dan pelatihan caregiver. Nantinya akan direkrut oleh BP2MI dan KOBA MIRAI akan menempatkan di rumah sakit atau panti jompo yang tersebar di negara Jepang," kata Sukemi Riadi, guru SMK Plus NU Sidoarjo.

 

"Untuk bekerja di Jepang insyaallah gaji yang diterima anak-anak disana sekitar Rp 30 juta rupiah perbulan. Dan untuk biaya hidup disana sudah dihitung dan diperkirakan sekitar Rp 10 juta rupiah perbulannya," imbuhnya.

 

Mengenai biaya pemberangkatan bisa menggunakan biaya sendiri atau pinjam terlebih dulu ke KOBA MIRAI. Selanjutnya diangsur selama bekerja disana kepada KOBA MIRAI. Peminjaman makimal Rp 20 juta bisa diangsur dalam kurun waktu 5 bulan sampai 1 tahun.

 

"Dari hasil gaji anak-anak Rp 30 juta itu perbulan, Rp 10juta untuk biaya hidup dan Rp 20 juta biasanya sebagian untuk biaya pemberangkatan. Sedangkan sisanya bisa ditabung," katanya.

 

Terkadang siswa-siswi yang bekerja disana mendapatkan uang tip berkisar Rp 10 juta setiap bulannya. Bahkan setahun sekali bisa mendapatkan tambahan sekitar Rp 100 juta. Sehingga pekerja caregiver disana ada sisa dana yang bisa dibawa pulang ke Indonesia.

 

 

Bahkan hampir setiap tenaga kerja yang bekerja di Jepang setelah pulang ke Indonesia 2 tahun atau 3 tahun berikutnya akan mengikuti tes kembali. Tujuannya untuk bekerja kembali di Jepang.

 

Penulis: M Alifian Zuhri F

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru