• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Tak Hanya Perdalam Materi Agama, Pesantren di Mojokerto Gelar Pelatihan Desain

Tak Hanya Perdalam Materi Agama, Pesantren di Mojokerto Gelar Pelatihan Desain
Peserta madrasah desain Pondok Pesantren Salafiyah Fatchul Ulum, Pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Salwa)
Peserta madrasah desain Pondok Pesantren Salafiyah Fatchul Ulum, Pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Salwa)

Mojokerto, NU Online Jatim

Saat era digital, hampir seluruh generasi muda tidak terlepas dari gawai atau gadget. Pada saat yang sama, mereka sering menggunakan media sosial (Medsos) sebagai salah satu sarana komunikasi dan mencari informasi. Selain itu, narasi positif maupun negatif terus bertebaran, sehingga akan berpengaruh kepada generasi muda.

 

Untuk mengimbangi itu, Pondok Pesantren Salafiyah Fatchul Ulum, Pacet, Mojokerto dalam rangkaian peringatan milad ke-32 menggelar pelatihan desain.

 

“Dalam rangkaian kegiatan ini, salah satunya kami menggelar pelatihan desain bagi para santri,” kata Ustadz Kholili, Senin (31/8/2020).

 

Ketua panitia kegiatan tersebut menyampaikan bahwa para peserta yang mengikuti pelatihan desain adalah peserta pilihan. Ada sekitar 20 santri baik putra dan putri mengikuti pelatihan ini.

 

“Madrasah desain merupakan proses pengembangan anggota-anggota baru untuk mewujudkan kreasi yang lebih inovatif dengan bertemakan siap berdakwah siap berkarya,” kata santri senior tersebut.

 

Agar santri belajar dari ahlinya, panitia milad ke 32 mengundang secara khusus dua narasumber dari SDC (Santri Design Comunity) Mojokerto. Yakni Kang Gufron dari Pesantren Sabilul Muttaqin, Pungging dan Kang Yusril Fahmi dari Pesantren Nurul Islam.

 

Dari pelatihan ini diharapkan santri Pondok Pesantren Salafiyyah Fatchul Ulum dapat menghasilkan konten dakwah Islam ramah yang edukatif, inspiratif, berkala dan aktual.

 

“Santri tidak boleh baperan, tapi kita harus menjadi santri yang berperan,” kata Kang Ghufron memotivasi para santri.

 

Selepas acara, peserta juga ingin berkarya, sehingga tidak hanya menikmati. Ilmu yang didapat hendaknya bisa diterapkan dalam banyak media dan tempat.

 

“Berharap madrasah desain dapat terus berkelanjutan supaya lebih mahir menggerakan jari-jari dan pikiran,” pungkas Kholili.

 

Kontributor: Salwa

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru