Unusida Jadi Tuan Rumah Seminar Internasional dari UNU Yogyakarta
Rabu, 18 Juni 2025 | 14:00 WIB
Maschan Yusuf
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta melalui Center for GEDSI menyelenggarakan Seminar Internasional. Kegiatan ini mengusung tema 'Developing Inclusive Policies and Practices for Greater Accessibility in Higher Education' yang dipusatkan di Kampus 2 Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (17/06/2025).
Rektor Unusida, H Fatkul Anam sangat menyambut kegiatan seminar yang mengangkat isu penting tentang aksesibilitas pendidikan tinggi bagi mahasiswa disabilitas. "Kami merasa terhormat menjadi tuan rumah dan menjadi kebahagiaan untuk menyambut para tamu dalam seminar ini," ujarnya.
Ia menyebut, Unusida sangat terbuka dengan promosi sebagai kampus inklusif. Sebab Unusida selama ini telah memberikan kuota beasiswa bagi penyandang disabilitas untuk dapat kuliah hingga lulus.
Menurutnya, pendidikan harus dapat dinikmati oleh semua kalangan, seperti halnya juga bagi penyandang disabilitas. Pendidikan inklusif saat ini tidak hanya sebuah pilihan, akan tetapi menjadi sebuah keharusan. Perguruan tinggi tidak hanya membuka akses, juga perlu mentransformasikan sistem, sikap, dan lingkungan akademik untuk mendukung akses yang setara.
"Unusida setiap tahun telah menyediakan 5 kuota beasiswa disabilitas. Hal ini menjadi wujud untuk memberikan manfaat bagi sesama," ungkapnya.
Sementara itu, Plh. Rektor UNU Yogyakarta, Suhadi Cholil mengatakan telah bekerja sama dengan UWE Bristol dan The British Council dalam program UK-Indonesia Disability Inclusion Partnership Program.
Program ini bertujuan mengembangkan rekomendasi kebijakan dan praktik terbaik agar penyandang disabilitas dapat mengakses pendidikan tinggi dengan dukungan kebijakan, sistem, sarana prasarana, serta proses pembelajaran yang inklusif, memungkinkan mereka untuk mencapai potensi penuh dan menyelesaikan studi.
“Sejak Maret 2024 lalu, kami telah bekerja sama dengan UWE Bristol-Inggris, yang didukung oleh The British Council. Dengan kolaborasi ini, kami ingin mengajak kampus NU untuk memulai pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD),” katanya.
Pihaknya menambahkan, upaya peningkatan kesadaran akan disabilitas dan keberagaman agama di lingkungan kampus dengan menerapkan program pelatihan yang melibatkan berbagai pihak mulai dari dosen hingga tenaga kependidikan.
"Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, mereka berharap dapat mengubah pandangan masyarakat agar melihat disabilitas bukan sebagai beban, melainkan sebagai berkah yang dapat memperkaya perspektif dan pemahaman lintas agama," jelasnya.
Terpopuler
1
Safari Kepulauan, Ketua Ansor Jatim Sapa Kader di Sapeken dan Kangean
2
Bupati Lukman Hakim Ditetapkan Sebagai Kasatkorcab Banser Bangkalan
3
Bot Farm: Penyesat Opini di Media Sosial
4
Dalil Kesunahan Selamatan Pulang Haji, Tak Sekadar Tradisi Lokal
5
Kesan Jamaah Haji KBIHU MWCNU Singosari Jalani Ibadah di Tanah Suci
6
Retreat Organisasi: GP Ansor Pacitan Dorong Adaptasi Aturan Baru dan Regenerasi
Terkini
Lihat Semua