NU Online

Cuaca Panas di Arab Saudi Diprediksi Capai 50 Derajat Pada Puncak Haji

Jumat, 30 Mei 2025 | 19:00 WIB

Cuaca Panas di Arab Saudi Diprediksi Capai 50 Derajat Pada Puncak Haji

Persiapan tenda-tenda wukuf jamaah haji di Arafah, 27 Mei 2025. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Surabaya, NU Online Jatim

 

Cuaca panas ekstrem jadi salah satu tantangan yang dihadapi jamaah haji Indonesia selama di Arab Saudi, terutama menjelang wukuf di Arafah hingga di Muzdalifah dan Mina.

 

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyampaikan bahwa cuaca panas diprediksi mencapai 50 derajat celcius pada puncak haji.

 

Sebab itu, untuk mencegah jamaah terkena serangan panas (heatstroke), mereka mengimbau selama di Arafah dan Mina tidak keluar tenda antara pukul 10.00-16.00 WAS, kecuali jika ingin ke toilet.

 

"Suhu diperkirakan akan mencapai 50 derajat celsius. Jadi imbauan ini dikeluarkan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh jemaah," kata Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Muchlis Muhammad Hanafi, Kamis kemarin di Makkah.

 

Dilihat dari situs resmi Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, Jumat (30/5/2025), cuaca di Makkah dan Arafah selama sepekan ke depan diprediksi cerah.

 

Suhu saat siang hari diprediksi di atas 40 derajat celcius. Berikut prakiraan cuaca sepekan ke depan:

 

30 Mei 2025

 

Siang: 39 derajat celcius

Malam: 24 derajat celcius

 

31 Mei 2025

 

Siang: 40 derajat celcius

Malam: 26 derajat celcius

 

1 Juni 2025

 

Siang: 40 derajat celcius

Malam: 26 derajat celcius

 

2 Juni 2025

 

Siang: 41 derajat celcius

Malam: 26 derajat celcius

 

3 Juni 2025

 

Siang: 40 derajat celcius

Malam: 26 derajat celcius

 

4 Juni 2025

 

Siang: 42 derajat celcius

Malam: 26 derajat celcius

 

5 Mei 2025 (waktu pelaksanaan wukuf di Arafah)

 

Siang: 44 derajat celcius

Malam: 29 derajat celcius

 

Meski demikian, suhu atau panas yang dirasakan jamaah haji di Arafah bisa saja lebih tinggi dari prediksi cuaca tersebut. Hal itu dapat dipicu kondisi Arafah yang berada di tengah padang pasir.