Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla menyampaikan bahwa syarat utama dalam melakukan suluk, yakni kesehatan badan dan pernikahan. Sebab, dua hal itu menjadi pembawaan atau fitrah tiap manusia.
Dua hal tersebut merupakan hak-hak bagi manusia untuk memanfaatkan sesuatu secara eksklusif. Pelembagaan ini, pada ujungnya berfungsi untuk menahan dan menyingkirkan hambatan personal sekaligus sosial.
"Kalau tidak ada undang-undang yang mengatur hak-hak eksklusif ini, ikhtishashat, maka akan saling mengerkah mereka ini," jelas Gus Ulil dikutip NU Online pada Senin (10/3/2025) dalam kanal Youtube Ghazalia College.
Lebih lanjut, Gus Ulil mengatakan, penciptaan tata nilai kehidupan yang baik bagi manusia bukan tujuan satu-satunya untuk menangkal kerusakan di muka bumi juga menjadi tujuan yang lainnya. Upaya semacam ini dinilai sebagai wasilah guna mencapai hidup layak di masa akan datang.
"Jadi orang ini, meskipun ini tujuan akhirnya adalah untuk menerangkan kenapa kita ini perlu menjaga masyarakat, menjaga, keturunan, kesehatan, harus makan, harus minum. Tujuannya adalah supaya kita sampai dalam perjalanan kita, selamat kepada tujuan akhir, yaitu kehidupan setelah mati," harapnya.
Penulis buku Menjadi Manusia Rohani itu pun menegaskan, pengaturan atau pengelolaan fitrah penting sangat diperlukan bagi manusia. Sebab, tiap-tiap manusia memiliki kepentingan yang berbeda, dan amal ini berkait erat dengan kehidupan sosial dan laku spiritual seseorang.
"Nah kalau perang semua, melawan semua, orang tidak punya kesempatan untuk ibadah. Karena itu mengatur dunia menjadi penting. Karena itu Al-Qur'an itu juga memiliki atau menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an yang memuat mengatur kehidupan dunia," ungkapnya.
Dalam kesempatan sama, Gus Ulil mengibaratkan raga seseorang dengan dunia ialah bak kendaraan beserta persinggahannya. Jika hal tersebut tak diperhatikan, akan berimbas kepada kualitas perjalanan kepada Tuhan.
"Kalau kehidupan dunia ini nggak sampean organisir, nggak sampean manage dengan baik, maka tidak akan sempurna dan fokus beribadah kepada Allah ta'ala," ujarnya.
Sebagai informasi, Ngaji Ramadhan Kitab Jawahirul Quran disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Ghazalia College. Adapun maqra' pada pertemuan kelima yakni wa amma asbabud daf'i.
Terpopuler
1
Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah
2
Ketua PCNU Sidoarjo Apresiasi Berdirinya Asosiasi Modin Republik Indonesia Abdi Nusantara
3
LP Ma’arif NU Blitar Kuatkan Tata Kelola Aset dan Lembaga Bersama PBNU
4
Prof Mas’ud Said Ungkap KH Tholchah Hasan Tokoh Inovatif dan Pemersatu Umat
5
Berikut 5 Hal Penting Dipahami tentang Kurban Wajib
6
Yayasan Al Ma’arif Singosari Gelar Haul ke-6 KH Tholchah Hasan
Terkini
Lihat Semua