Surabaya, NU OnlineĀ Jatim
Abdul Mujiburrohman Luthfi, anggota tim IT Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU), memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah untuk mengantisipasi agar data pribadi tidak terkena serangan Ransomware. Penjelasan ini disampaikan menyusul konfirmasi pemerintah mengenai serangan virus tersebut pada Kamis (20/6/2024).
Dalam diskusi online yang diselenggarakan KMNU Pusat dengan tema, Ransomware: What Happens, How to Prevent it, and What the Solution, Abdull Mujiburrohman memberikan langkah-langkah untuk mengantisipasi serangan virus ransomware.
Pada level pribadi, Mujiburrohman menjelaskan pentingnya self awarness untuk terus berhati-hati pada data diri, agar tidak terkena ransomeware dengan meng-enkripsi password.
āMengganti password berkala, gunakan password manager, saya sangat merekomendasikan pasword manager yang ada di app store atau playstore,ā jelas dia dalam diskusi daring via Youtube KMNU Pusat, Sabtu (6/7/2024) lalu.
Abdull Mujiburrohman juga menyarankan untuk menggunakan 2 Factor Authentication dan menyarankan untuk menghapus kode autentikasi atau On Time Pas (OTP) setelah digunakan.Ā
āKetika tema-teman mendapatkan OTP ke suatu sistem, namun yang dimasukkan adalah OTP sebelumnya, maka sistem akan terblokir karena bisa terdeteksi sedang mencoba-coba OTP,ā ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan untuk mem-backup data secara berkala karena hal tersebut sangat penting untuk pemulihan data. Mujiburrohman juga menjelaskan antisipasi untuk institusi supaya terhindar dari serangan ransomeware.
āTingkatkan autentikasi, gunakan hybrid method jangan hanya menggunakan data online. Buat Pertanyaan unik seperti nama hewan atau asal sekolah,ā jelasnya.Ā
Mujiburrohman memberikan solusi untuk sistem yang terkena ransomware dengan berusaha memecahkan kode dengan meminta bantuan kepada yang kompeten.Ā
āJangan bernegosiasi dengan hacker, minta kepada yang kompeten untuk bernegosiasi salah satunya pada Ransomware Negotiator,ā terang dia.
Ia menjelaskan untuk tidak serta-merta percaya ketika hacker memberikan kunci, usahakan untuk meminta kepada yang kompeten seperti Reverse Engineer untuk membantu. "Fokus untuk memulihkan data dengan catatan memiliki backup, bukan pencarian pelaku," ujar Mujiburrohman.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Hati dengan 7 Perbuatan
2
Mensos Gandeng PPATK Telusuri Penerima Bansos Terindikasi Main Judol
3
Garda Fatayat NU Jatim Terima 100 Bibit Tanaman dari BPBD untuk Dukung Ketahanan Pangan
4
Distribusikan Benih Padi, Langkah Ansor Jatim Perkuat Ketahanan Pangan
5
Pesantren Bebas Kekerasan: Nawaning Nusantara Siapkan Satgas dan Edukasi Seksual
6
5 Dosen UIN KHAS Jember Ikut Terlibat dalam Penyusunan Raperda MDT
Terkini
Lihat Semua