• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Nusiana

Pengalaman Seru Ustadz Ma’ruf Khozin Hidup Bersama Mertua

Pengalaman Seru Ustadz Ma’ruf Khozin Hidup Bersama Mertua
Ustadz Ma'ruf Khozin, Ketua PW Aswaja NU Center Jawa Timur. (Foto: NOJ/Istimewa)
Ustadz Ma'ruf Khozin, Ketua PW Aswaja NU Center Jawa Timur. (Foto: NOJ/Istimewa)

Hal yang sangat didamba para pasangan muda adalah hidup mandiri. Tidak hidup serumah bersama orang tua ataupun mertua. Karena bawaan hariannya sangat ribet.

 

Memiliki rumah sendiri, tentu sangat diharapkan. Karena dari sana dapat leluasa mengatur kehidupan tanpa harus rikuh dengan mertua maupun orang tua.

 

Dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

ﺃﺭﺑﻊ ﻣﻦ اﻟﺴﻌﺎﺩﺓ: اﻟﻤﺮﺃﺓ اﻟﺼﺎﻟﺤﺔ، ﻭاﻟﻤﺴﻜﻦ اﻟﻮاﺳﻊ، ﻭاﻟﺠﺎﺭ اﻟﺼﺎﻟﺢ، ﻭاﻟﻤﺮﻛﺐ اﻟﻬﻨﻲء " ﺣﻞ، ﻫﺐ - ﻋﻦ ﺳﻌﺪ".

 

Artinya: Ada empat keberuntungan (di dunia), istri salehah, rumah yang lapang, tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman dipakai. (HR Abu Nuaim dan Al-Baihaqi dari Sa'd)

 

“Kalau sudah punya rumah sendiri terasa nikmat sekali,” kata Ustadz  Ma’ruf Khozin di status Facebooknya, Jumat (26/02/2021).

 

Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi dua ponakan sepupu yang telah diberikan nikmat memiliki rumah baru.

 

“Sebab, selama ikut orang tua atau mertua masih terasa kurang leluasa,” kata Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur ini.

 

Sejurus kemudian, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur tersebut bahwa dulu waktu tinggal bersama mertua, kalau mau mandi junub saat Subuh serba bingung.

 

“Karena kamar mandi dekat dengan kamar mertua,” ungkapnya. Kebingungan karena kalau tidak mandi malah tidak subuhan, lanjutnya.

 

Tapi bukan santri Pesantren Ploso namanya kalau tidak bisa keluar dari masalah. Sejumlah trik akhirnya dipakai ustadz berkumis tipis ini.

 

“Akhirnya saya mandi sambil duduk dengan menyiram air pelan-pelan supaya tidak berbunyi, lalu rambut dikeringkan dengan handuk sekering-keringnya supaya tidak terlihat kalau habis mandi junub,” selorohnya.

 

Meskipun Ustadz Ma’ruf Khozin bukan tipe laki-laki yang berpenampilan tanpa rambut, dirinya menyarankan sebaliknya. Agar tidak terlalu ribet usai mandi junub, maka sebaiknya cukur habis saja itu rambut, alias gundul.

 

Fahimtum?


Editor:

Nusiana Terbaru