• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pantura

Amelia Syahfitri, Kader IPPNU Wisudawan Terbaik Hifdzil Alfiyah

Amelia Syahfitri, Kader IPPNU Wisudawan Terbaik Hifdzil Alfiyah
Amelia Syahfitri,  wisudawan terbaik hifdzil AlFiyah MA Unggulan Bustanul Hikmah menerima penghargaan dari KH Darmawan selaku Pengasuh Ponpes Bustanul Hikmah. (Foto: NOJ/M Idris M)
Amelia Syahfitri,  wisudawan terbaik hifdzil AlFiyah MA Unggulan Bustanul Hikmah menerima penghargaan dari KH Darmawan selaku Pengasuh Ponpes Bustanul Hikmah. (Foto: NOJ/M Idris M)

Lamongan, NU Online Jatim.

Amelia Syahfitri, santri kelahiran Lamongan yang kerap disapa Amel merupakan Siswa Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Bustanul Hikmah, Dumpiagung, Kembangbahu, Lamongan. Yang istimewa, dirinya terpilih sebagai wisudawan terbaik hifdzil 1000 nadzam Alfiyah dan pemahamannya. 


Amel berhasil menjadi lulusan terbaik tingkat kelembagaan madrasah pada wisuda yang pertama kali dilakukan tahun akademik 2021/2022, dengan total perolehan nilai 98. Pelaksanaan wisuda dipusatkan di lapangan pesantren setempat, Selasa (24/05/2022). 


“Saya tidak menyangka bakal terpilih jadi wisudawan terbaik,” kata perempuan kelahiran Lamongan 15 Oktober 2003 ini 


Putri pasangan Sirnanto dan Sri Endang tersebut merupakan siswi yang juga giat berorganisasi, serta tidak pernah lelah berkhidmah. Tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) MA Unggulan. Juga anggota departemen jaringan pondok pesantren Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Kembangbahu.


“Sejak awal masuk madrasah, saya tidak pernah berangan menjadi wisudawan terbaik,” ungkap dia.


Sementara itu menurutnya, setiap orang mempunyai jalan sendiri, maka lakukan yang terbaik. Amel sendiri berprinsip tidak ada keberhasilan yang mudah, dan juga tidak ada usaha keras yang sia-sia.


“Semua hasil yang didapat itu mengikuti usaha yang kita lakukan, meraih cita cita setinggi mungkin dan jangan lupa untuk selalu belajar, berusaha dan selalu tanamkan hati yang sabar untuk menerima semua yang akan terjadi,” katanya berbagi tips.


Yang juga selama ini dilakukan adalah bahwa menghafal bukanlah sekadar menghafal, mengingat dan terlupakan.  “Namun menghafal itu harus selalu menjaga agar selalu terbenam dalam benak kita,” ungkapnya.


Di ujung keterangan, dirinya menyampaikan bahwa semua membutuhkan semangat tinggi.


“Perjuangan yang tinggi dan juga rendah hati untuk melalui proses yang sempurna," ucapnya.


Sementara itu, Adharul Ja'fari selaku salah satu ustadz MA Unggulan berharap peserta didik yang belajar Alfiyah bisa mengaplikasikan dari salah satu bait. 


“Yakni mempunyai cita cita yang tinggi, serta niat yang kencang dalam mencari ilmu, menjadikan ketawadhuan sebagai akhlakul karimah dan senantiasa mengencangkan dzikirnya sehingga Allah memudahkan segala urusannya,” tegas dia.


Editor:

Pantura Terbaru