• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pantura

Gubernur Jatim Sebut Khazanah Intelektual Indonesia Mengukir Kecemerlangan

Gubernur Jatim Sebut Khazanah Intelektual Indonesia Mengukir Kecemerlangan
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa. (Foto: NOJ/ISt)
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa. (Foto: NOJ/ISt)

Tuban, NU Online Jatim

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyebut, khazanah intelektual Indonesia di abad-abad yang lalu telah mengukir kecemerlangan di pentas dunia.


Hal tersebut disampaikan saat acara Hari Lahir (Harlah) ke-25, Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Bejagung, Tuban yang diasuh KH Abdul Matin Djawahir, Ahad (04/06/2023).


"Kita bisa saksikan di Al-Azhar, ketika kami bertemu para ulama di Timur Tengah, khususnya Mesir itu, terungkap fakta karya-karya Syaikh Nawawi al-Bantani dan Syaikh Mahfudz Attarmisi, menjadi referensi penting. Hingga menjadi bacaan wajib bagi program S3 di Universitas King Abdul Aziz," ujarnya.


Pada kesempatan itu, Khofifah berpesan kepada para rektor, khususnya Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof Dr Maskuri, yang hadir pada kesempatan itu untuk melakukan revitalisasi turats atau khazanah kitab kuning dan kekayaan intelektual khas Nusantara.


Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU ini menjelaskan, semua harus memperhatikan serius soal generasi yang lemah. Di sini lemah bukan hanya sisi ilmu, tapi juga lemah ekonomi, lemah kekuatan dan semangat.


“Kita harus bangkit dan dari kalangan pesantren harus lahir generasi yang kuat," jelasnya.


Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar mengungkapkan, ulama di Indonesia telah menanamkan pentingnya menuntut ilmu keagamaan.


"Begitu penting bagi umat Islam untuk memahami pendidikan pesantren. Pendidikan pesantren bersanad yakni tersambungnya ilmu kepada para ulama terdahulu hingga pada Rasulullah Muhammad SAW," tuturnya.


Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang ini menilai, orang di luar NU terbiasa menggunakan google, tapi belum tentu memahami nilai-nilai ajaran Islam sesungguhnya. Sedangkan pendidikan di pondok pesantren mempunyai ketersambungan ilmu dan nasab.


Senada, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Tuban, KH Abdul Matin Djawahir menyampaikan kebahagiaannya akan acara peringatan Harlah pesantren yang diasuhnya.


"Banyak yang tekad ingin bersama para masyayikh, kiai sepuh, habaib dan ulama pesantren yang mengaji menambah ilmu keagamaan," tambahnya.


Pantura Terbaru